Pengamat Tidak Pernah Ada Solusi dari Pemerintah untuk Atasi Kelangkaan LPG
![Pengamat: Tidak Pernah Ada Solusi dari Pemerintah untuk Atasi Kelangkaan LPG](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/59205e2693df1dcb9c1e362d5a466303.jpg)
PENGAMAT Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, menilai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait upaya mengatasi kelangkaan gas Liquefied Petroleum Gas (LPG) tabung 3 kg yang diperuntukan bagi masyarakat kurang mampu hanya sekedar pernyataan biasa saja.
Menurutnya, pernyataan seperti itu selalu diucapkan oleh pemerintah ketika terjadi kelangkaan gas seperti saat ini. Namun, cara untuk mengatasi kelangkaan tersebut tidak pernah dilakukan oleh pemerintah.
"Saya kira ucapan yang dikatakan oleh Jokowi ini tepat. Namun, pernyataan itu hanya pertanyaan biasa saja karena tidak ada perubahan untuk mengatasi kelangkaan gas LPG 3 kg ini," kata Fahmi kepada Media Indonesia, Senin (24/7).
Baca juga: Elpiji 3 Kg Langka, Jokowi Tegaskan Gas Bersubsidi Hanya untuk Warga Kurang Mampu
Ia mengatakan, kelangkaan gas LPG 3 kg ini sudah terjadi berulang kali, bahkan setiap kelangkaan itu terjadi pasti harga gas LPG 3 kg akan mengalami kenaikan dan rakyat kurang mampu yang akan menjadi korbannya.
"Permasalahan ini selalu berulang, tapi tidak pernah ada cara yang ditempuh oleh pemerintah untuk mengatasinya. Hampir tidak pernah ada," ujarnya.
Menurut Fahmy, kelangkaan itu bisa terjadi dikarenakan distribusi yang digunakan oleh PT Pertamina selama ini adalah distribusi terbuka dan bukan distribusi tertutup. Sehingga, dengan distribusi terbuka tersebut dapat dimanfaatkan oleh siapapun untuk membeli gas LPG 3 kg tanpa ada sanksi.
Baca juga: Harga Gas Elpiji 3 Kg di Morowali Tembus Rp90 Ribu
Kemudian, lanjut Fahmy, kelangkaan tersebut juga dapat disebabkan oleh adanya migrasi dari pengguna gas LPG 12 kg non subsidi ke gas LPG 3 kg yang bersubsidi.
"Itulah beberapa faktor yang menyebabkan kelangkaan itu selalu terjadi, dan hingga saat ini tidak pernah ada solusinya," ucapnya.
Ubah Sistem Distribusi
Oleh karena itu, ia menegaskan pemerintah harus segera merubah sistem distribusi terbuka tersebut menjadi sistem distribusi tertutup.
Selain itu, Fahmy juga menyarankan agar masyarakat yang kurang mampu tersebut diberikan kartu yang terdapat barcode untuk memudahkan masyarakat kurang mampu dalam membeli dan mendapatkan gas LPG 3 kg dengan harga subsidi.
"Saya kira dengan cara itu akan mengatasi kelangkaan dan subsidi akan lebih tepat sasaran," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa gas Liquefied Petroleum Gas (LPG) tabung 3 kg, terutama yang bersubdisi, diperuntukkan hanya bagi masyarakat kurang mampu. Oleh sebab itu, presiden meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk mengatasi kelangkaan gas yang terjadi di Provinsi Jawa Timur.
"LPG itu terutama yang bersubsidi ini memang diperebutkan di lapangan. Dan itu hanya untuk yang kurang mampu. Itu yang harus digarisbawahi," tegas presiden seusai meninjau harga kebutuhan pokok di Pasar Bululawang, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Senin (24/7).
PT Pertamina, perusahaan yang mengelola gas negara, terang presiden, berada di bawah tanggung jawab menteri BUMN. Karenanya, dia meminta Erick Thohir untuk menjelaskan alasan kelangkaan gas.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Cara Mudah Daftar Subsidi Gas Elpiji 3 Kg Online Tahun 2024
Pertamina Patra Niaga Lakukan Penyesuaian Harga LPG Non Subsidi, Berikut Harganya
Harga Gas Elpiji 3 Kg di Palu Tembus Rp40 Ribu per Tabung
Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg Masih Terjadi di Badung
Pengamat Sebut Penetapan HET di Daerah Penyebab Terjadinya Kelangkaan dan Disparitas Harga LPG
Harga Gas Elpiji 3 kg Dijual Rp25 Ribu, Warga Jabar Menjerit
Volume Elpiji Subsidi Turun Gara-Gara Beli Pakai KTP
PIS Perkuat Bisnis Angkutan LPG dengan Menggandeng Mitra Global
Subsidi Energi Diusulkan Naik Tahun Depan
Diduga Tabung Gas Bocor, Dua Rumah di Lamongan Terbakar
Beli Gas Elpiji 3 Kg Mulai Pakai KTP, ESDM: Pembelian Belum Dibatasi
Beli LPG 3 Kg Wajib Pakai KTP Mulai 1 Juni 2024
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap