visitaaponce.com

Raksasa Pertambangan Rio Tinto Sulit Penuhi Target Iklim 2025

Raksasa Pertambangan Rio Tinto Sulit Penuhi Target Iklim 2025
Logo Rio Tinto.(Dokumentasi pribadi.)

RAKSASA pertambangan Anglo-Australia, Rio Tinto, mengatakan pada Rabu (26/7) bahwa pihaknya sulit memenuhi target pengurangan gas rumah kaca pada 2025. Alasannya, pertumbuhan emisi pada bagian bisnisnya.

Hasil keuangan terbaru perusahaan juga menyatakan bahwa laba bersih merosot lebih dari 40% dalam enam bulan terakhir, karena melemahnya permintaan dan harga komoditas yang lebih rendah. Rio Tinto, salah satu pencemar terbesar di Australia, telah menarik perhatian dalam beberapa tahun terakhir dengan berkomitmen pada serangkaian tujuan iklim yang ambisius.

Namun laporan pada Rabu mengindikasikan salah satu target paling awal yaitu pengurangan emisi 15% pada 2025 berada dalam bahaya. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan jadwal konstruksi dan persyaratan pengurangan tambahan untuk mengatasi pertumbuhan emisi. Perusahaan menambahkan, meskipun mengalami kemunduran, tetap berkomitmen mengurangi emisi 50% pada 2030.

Baca juga: GSK Raup Untung dari Vaksin dan Obat HIV

Pendapatan Rio Tinto turun di sebagian besar pasar utama, menurut hasil terbaru, termasuk Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa. Penghasilan setelah pajak turun menjadi US$5,1 miliar pada paruh pertama 2023, karena harga bijih besi, tembaga, dan alumina turun. Itu turun dari US$8,9 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

"Kami melihat harga yang lebih rendah, secara umum, untuk komoditas kami, sejalan dengan melambatnya permintaan global," kata perusahaan itu kepada para investor.

Baca juga: Laba Raksasa Energi Equinor Turun, apa Penyebabnya?

Meskipun kehilangan pendapatan, kepala eksekutif Jakob Stausholm mengatakan perusahaan masih bersiap untuk kesuksesan jangka panjang dengan bisnis bijih besi yang sangat penting. Namun, Stausholm mengatakan dia sadar, "Kami perlu meningkatkan usaha kami di banyak operasi kami yang lain." (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat