visitaaponce.com

Iran Tuntut Hak Ladang Gas Sengketa dengan Kuwait dan Saudi

Iran Tuntut Hak Ladang Gas Sengketa dengan Kuwait dan Saudi
Kapal tanker minyak yang disita oleh angkatan laut Iran di pelabuhan Teluk Bandar Abbas di Iran selatan.(AFP/IRNA.)

MENTERI Perminyakan Iran mengatakan pada Minggu (30/7/2023) Teheran akan menuntut haknya atas ladang gas yang disengketakan jika negosiasi gagal. Ladang itu juga diklaim oleh Arab Saudi dan Kuwait. Demikian laporan kantor berita kementerian.

Zona lepas pantai Teluk yang kaya sumber daya itu--dikenal sebagai Arash di Iran dan Dorra di Kuwait dan Arab Saudi--telah lama menjadi titik fokus pertikaian antara ketiga negara tersebut. "Iran akan mennuntut hak dan kepentingannya terkait eksploitasi dan eksplorasi lapangan jika tidak ada keinginan untuk pengertian dan kerja sama," kata Menteri Perminyakan Iran Javad Owji seperti dikutip oleh kantor berita resmi Shana.

Dia mengatakan Teheran telah mencari, "Jalan negosiasi dan pengertian dengan tetangga kita," menurut Shana. "Iran tidak akan menoleransi setiap pelanggaran atas hak-haknya," tambah Owji.

Baca juga: Keuntungan Deutsche Bank Turun karena Beban Biaya Litigasi

Awal bulan ini, Kuwait mengundang Iran untuk putaran lain pembicaraan perbatasan laut setelah Teheran mengatakan siap untuk memulai pengeboran di lapangan.

Pada Kamis (27/7/2023), Sky News Arabia mengutip Menteri Perminyakan Kuwait Saad Al-Barrak yang mengatakan negaranya akan memulai pengeboran dan produksi di ladang gas tanpa menunggu kesepakatan demarkasi dengan Iran. Kuwait dan Arab Saudi, yang berbagi beberapa sumber daya gas dan minyak laut, tahun lalu menandatangani perjanjian untuk bersama-sama mengembangkan lapangan tersebut meskipun ada keberatan dari Iran yang mencap kesepakatan itu sebagai ilegal.

Baca juga: Raksasa Pertambangan Rio Tinto Sulit Penuhi Target Iklim 2025

Perselisihan di atas lapangan gas tersebut dimulai sejak 1960-an. Ketika itu Iran dan Kuwait masing-masing memberikan konsesi lepas pantai, satu kepada Anglo-Iranian Oil Company, cikal bakal BP, dan satu lagi kepada Royal Dutch Shell.

Kedua konsesi tersebut tumpang tindih di bagian utara lapangan. Cadangannya diperkirakan sekitar 220 miliar meter kubik (hampir delapan triliun kaki kubik).

Baca juga: Iran Larang Festival Film karena Poster Aktris tanpa Jilbab

Iran dan Kuwait mengadakan pembicaraan yang gagal selama bertahun-tahun atas wilayah perbatasan laut mereka yang kaya gas alam. Pengeboran lapangan oleh Iran pada 2001 mendorong Kuwait dan Arab Saudi untuk menyepakati proyek lepas pantai bersama.

Arab Saudi dan Iran mengakhiri perselisihan tujuh tahun pada Maret dengan kesepakatan pemulihan hubungan yang ditengahi Tiongkok. Ini meningkatkan harapan untuk mengurangi ketegangan antara negara kelas berat Timur Tengah itu. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat