Iran Tuntut Hak Ladang Gas Sengketa dengan Kuwait dan Saudi
![Iran Tuntut Hak Ladang Gas Sengketa dengan Kuwait dan Saudi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/6d41c4d3588342ad991652d37ed82f6f.jpg)
MENTERI Perminyakan Iran mengatakan pada Minggu (30/7/2023) Teheran akan menuntut haknya atas ladang gas yang disengketakan jika negosiasi gagal. Ladang itu juga diklaim oleh Arab Saudi dan Kuwait. Demikian laporan kantor berita kementerian.
Zona lepas pantai Teluk yang kaya sumber daya itu--dikenal sebagai Arash di Iran dan Dorra di Kuwait dan Arab Saudi--telah lama menjadi titik fokus pertikaian antara ketiga negara tersebut. "Iran akan mennuntut hak dan kepentingannya terkait eksploitasi dan eksplorasi lapangan jika tidak ada keinginan untuk pengertian dan kerja sama," kata Menteri Perminyakan Iran Javad Owji seperti dikutip oleh kantor berita resmi Shana.
Dia mengatakan Teheran telah mencari, "Jalan negosiasi dan pengertian dengan tetangga kita," menurut Shana. "Iran tidak akan menoleransi setiap pelanggaran atas hak-haknya," tambah Owji.
Baca juga: Keuntungan Deutsche Bank Turun karena Beban Biaya Litigasi
Awal bulan ini, Kuwait mengundang Iran untuk putaran lain pembicaraan perbatasan laut setelah Teheran mengatakan siap untuk memulai pengeboran di lapangan.
Pada Kamis (27/7/2023), Sky News Arabia mengutip Menteri Perminyakan Kuwait Saad Al-Barrak yang mengatakan negaranya akan memulai pengeboran dan produksi di ladang gas tanpa menunggu kesepakatan demarkasi dengan Iran. Kuwait dan Arab Saudi, yang berbagi beberapa sumber daya gas dan minyak laut, tahun lalu menandatangani perjanjian untuk bersama-sama mengembangkan lapangan tersebut meskipun ada keberatan dari Iran yang mencap kesepakatan itu sebagai ilegal.
Baca juga: Raksasa Pertambangan Rio Tinto Sulit Penuhi Target Iklim 2025
Perselisihan di atas lapangan gas tersebut dimulai sejak 1960-an. Ketika itu Iran dan Kuwait masing-masing memberikan konsesi lepas pantai, satu kepada Anglo-Iranian Oil Company, cikal bakal BP, dan satu lagi kepada Royal Dutch Shell.
Kedua konsesi tersebut tumpang tindih di bagian utara lapangan. Cadangannya diperkirakan sekitar 220 miliar meter kubik (hampir delapan triliun kaki kubik).
Baca juga: Iran Larang Festival Film karena Poster Aktris tanpa Jilbab
Iran dan Kuwait mengadakan pembicaraan yang gagal selama bertahun-tahun atas wilayah perbatasan laut mereka yang kaya gas alam. Pengeboran lapangan oleh Iran pada 2001 mendorong Kuwait dan Arab Saudi untuk menyepakati proyek lepas pantai bersama.
Arab Saudi dan Iran mengakhiri perselisihan tujuh tahun pada Maret dengan kesepakatan pemulihan hubungan yang ditengahi Tiongkok. Ini meningkatkan harapan untuk mengurangi ketegangan antara negara kelas berat Timur Tengah itu. (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Skema Cost Recovery Dorong Investasi Migas
Cadangan Gas Kedua di South Andaman Ditemukan
Kontrak WK Ketapang-Bobara Diteken, Investasi Komitmen Rp1,56 Triliun
Pasokan Melimpah, Konsumen Gas Dalam Negeri Harus Disiapkan
Dukungan SKK Migas Terkait Program Kerja Jabung 2024 Disambut Antusias Kalangan Serikat Pekerja
Target Lifting Migas dari Kepri Capai 17.491 Barel Oil Per Day
49 Orang Tewas dalam Kebakaran Gedung Hunian Pekerja Asing di Kuwait
Arab Saudi dan Sejumlah Negara Rayakan Idul Fitri Besok
Emir Kuwait Meninggal, Sheikh Meshaal Jadi Penggantinya
Nadal Berlatih di Kuwait Jelang Comeback
Kuwait Larang Film Horor yang Tampilkan Aktor Transgender
Pembawa Berita AI Sudah Muncul di Kuwait
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap