visitaaponce.com

IKJ Gandeng Otorita IKN Wudjukan Ekosistem Seni dan Budaya di IKN

IKJ Gandeng Otorita IKN Wudjukan Ekosistem Seni dan Budaya di IKN
Diskusi publik IKJ bekerja sama dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN)(MI/HO)

INSTITUT  Kesenian Jakarta (IKJ) mendukung pembentukan kebijakan, strategi atas wacana yang terjadi demi perkembangan dan kemajuan ekosistem seni dan budaya di Ibu Kota Nusantara (IKN) secara merata bagi seluruh komunitas seni dan budaya di berbagai bidang seni.

Baca juga: Bappenas-OIKN Pastikan RUU Perubahan UU IKN Libatkan Semua Pihak

IKJ bekerja sama dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengundang budayawan, seniman, akademisi, jurnalis, dan masyarakat umum untuk mengikuti diskusi publik guna mengeksplorasi gagasan dan wacana tentang ekosistem seni dan budaya yang dibutuhkan sebuah ibu kota baru, serta harmonisasinya dengan kebudayaan lokal dan tata cara baru di IKN.

Diskusi terbuka NusantaraTalks! bertema "Membangun Ekosistem Seni dan Budaya di Ibu Kota Nusantara" digelar Kamis (3/8) Agustus di Teater Kecil - Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Baca juga: Langkah Awal Pertanian Perkotaan di Ibu Kota Nusantara 

Acara yang berlangsung hingga siang hari dibuka dengan keynote speech dari Rektor IKJ Indah Tjahjawulan dan sambutan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono. Menurut Indah, IKN memiliki peluang untuk eksplorasi dan membentuk identitas, budaya, dan lanskap artistik daerah, sekaligus juga tantangan yang kompleks.

Pasalnya, akan ada persinggungan antara pertumbuhan alami kawasan yang berakar dari adat dan kebudayaan lokal, dengan tata cara baru yang muncul dari sistem administrasi pemerintahan ibu kota serta pertumbuhan dunia usaha dan kegiatan baru, isu-isu inklusivitas dan kelestarian lingkungan.

Menurutnya, sebuah ibu kota membutuhkan lembaga-lembaga kesenian yang secara konsisten menumbuhkan gairah hidup kesenian dan kebudayaan kota, seperti lembaga pendidikan seni budaya, pusat seni dan budaya, museum, ruang pertunjukan, ruang tonton film dan galeri atau program-program seni temporer serta festival yang berkelanjutan.

"Perlu strategi untuk merumuskan yang terbaik, sebagai tahap awal. IKJ menginisiasikan sebuah diskusi terbuka sebagai tahap mula yang diharapkan secara positif dapat mengumpulkan wawasan dan pandangan tentang pendirian dan perkembangan serta peran lembaga/institusi seni di ibu kota baru dalam membentuk identitas dan citra ibu kota baru, berikut potensi pengembangan kreativitas dan inovasi," uajr Indah lewat keetrangan yang dietrima, Sabtu (5/8).

Adapun Bambang megatakan, diskusi publik digagas untuk mendapatkan masukan agar seni dan budaya dapat menjadi salah satu ikhwal penting, bagi keberadaan dan pemajuan ekosistem kebudayaan di IKN. “Keberadaan IKN bukan sekadar menyentuh pembangunan fisik, namun memerlukan penguatan karakter bangsa melalui kebudayaan lokal Kaltim dan Indonesia," ujarnya.

Dimoderatori Debra H Yatim, sesi pertama diskusi menampilkan para narasumber, antara lain: Zainal Dharma Abidin (budayawan Kaltim), Hartati (penata tari), Timbul Raharjo (Rektor ISI Yogya) dan Addie MS. (musisi). Di sesi kedua menampilkan M. Riri Riza (sineas), Nuya Susantono (penata seni), Kadri Muhammad (musisi), Maudy Koesnaedi (aktris) serta Ananda Sukarlan (musisi). (H-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat