PMI Manufaktur Indonesia dan India di Atas Rata-Rata
![PMI Manufaktur Indonesia dan India di Atas Rata-Rata](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/eec2e16879790810b5073bf84905a83d.jpg)
PEREKONOMIAN global masih menunjukkan kondisi yang lemah. Ini dilihat dari angka PMI manufaktur global kontraksi yaitu di bawah level 50. Ini terutama berasal dari negara-negara Eropa di 42,7 dan Tiongkok di level 49,2, Amerika Serikat berada di level 49,0, Jepang pada posisi 49,6. Semua berada pada posisi kontraksi.
"Sedangkan PMI manufaktur Indonesia masih dalam posisi ekspansif dan bahkan cenderung menguat yaitu di level 53,3," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, pada Konferensi Pers APBN Kita, Jumat (11/8). Indonesia dan India merupakan dua negara yang memiliki ekonomi yang kuat dan tumbuh tinggi.
Sementara negara-negara di ASEAN maupun Asia yang selama ini cukup kuat, saat ini mereka juga sedang dalam posisi terimbas oleh perekonomian global yang lemah seperti Vietnam dengan PMI manufaktur di 48,7 dan Malaysia di level 47,8. Dilihat dari total negara yang disurvei untuk PMI manufaktur ini, sebanyak 72,7% negara-negara tersebut berada dalam aktivitas manufaktur yang kontraktif. Artinya perekonomian dunia dicirikan dengan mayoritas negara mengalami kondisi kegiatan manufaktur yang melambat.
Baca juga: Kinerja APBN 2023 hingga Juli Tumbuh 4,1%
Hanya 9,1% negara-negara yang level PMI manufakturnya berada di atas 50 atau ekspansi, tetapi trennya melambat. Kemudian hanya 18,2% negara-negara yang PMI manufakturnya ekspansi sekaligus menguat atau akseleratif. "Ini termasuk Indonesia (53,3), India (57,8), Filipina, dan Meksiko," kata Sri Mulyani.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan 5,17% menjadi negara yang memiliki kinerja ekonomi cukup baik dibandingkan berbagai negara-negara. Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2023 Tiongkok di 6,3%, Indonesia di 5,17%, Filipina di 4,3%, Vietnam di 4,1%, Meksiko di 3,7%, Amerika Serikat di 2,6%, dan negara-negara anggota G20 lain seperti Arab Saudi tumbuh ekonomimya sebesar 1,1%, Korea Selatan hanya tumbuh 0,9%, Singapura tumbuh 0,7%, Eropa tumbuh 0,6%.
Baca juga: Konsumsi Rumah Tangga Dorong Kinerja APBN
"Ini menggambarkan banyak negara yang masih berjuang untuk menjaga pemulihan ekonomi atau kinerja pertumbuhan ekonominya, dalam tren perlemahan yang sangat kuat dan Indonesia berada dalam posisi yang relatif baik," kata Sri Mulyani. (Z-2)
Terkini Lainnya
Perluas Pasar, Manufaktur Furnitur Metal Jalin Kerja Sama OEM 20 Brand Ternama
Dorong Pertumbuhan Industri Manufaktur Bernilai Tambah Tinggi
Rupiah 4 Juni 2024 Menguat 10 Poin
IHSG Senin (3/6) Ditutup Menguat Ikuti Bursa Kawasan Asia
Pengangguran Gen Z Tinggi, Pemerintah Diminta Prioritaskan Sektor Padat Karya
Bertemu Mendag Korea, Wamendag RI Sampaikan Komitmen Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan
Ekonomi Triwulan Pertama 2024 Diproyeksi Tumbuh 5,17%
Lesunya Pertumbuhan Pembiayaan Korporasi hanya Sementara
Perekonomian Indonesia Tetap Solid, Inflasi Terkendali, dan PMI Terus Ekspansif
Pasar Wait and See Emiten Harga Minyak Setelah Keputusan OPEC+
Kemenkeu: Kinerja Manufaktur Indonesia Masih Ekspansif, Inflasi Terkendali
Hore! Kinerja Industri Pengolahan Meningkat
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap