visitaaponce.com

PMI Manufaktur Indonesia dan India di Atas Rata-Rata

PMI Manufaktur Indonesia dan India di Atas Rata-Rata
Pekerja menyelesaikan produksi tas di pabrik milik PT Eksonindo Multi Product Industry (EMPI) di Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.(Antara/Raisan Al Farisi.)

PEREKONOMIAN global masih menunjukkan kondisi yang lemah. Ini dilihat dari angka PMI manufaktur global kontraksi yaitu di bawah level 50. Ini terutama berasal dari negara-negara Eropa di 42,7 dan Tiongkok di level 49,2, Amerika Serikat berada di level 49,0, Jepang pada posisi 49,6. Semua berada pada posisi kontraksi.

"Sedangkan PMI manufaktur Indonesia masih dalam posisi ekspansif dan bahkan cenderung menguat yaitu di level 53,3," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, pada Konferensi Pers APBN Kita, Jumat (11/8). Indonesia dan India merupakan dua negara yang memiliki ekonomi yang kuat dan tumbuh tinggi. 

Sementara negara-negara di ASEAN maupun Asia yang selama ini cukup kuat, saat ini mereka juga sedang dalam posisi terimbas oleh perekonomian global yang lemah seperti Vietnam dengan PMI manufaktur di 48,7 dan Malaysia di level 47,8. Dilihat dari total negara yang disurvei untuk PMI manufaktur ini, sebanyak 72,7% negara-negara tersebut berada dalam aktivitas manufaktur yang kontraktif. Artinya perekonomian dunia dicirikan dengan mayoritas negara mengalami kondisi kegiatan manufaktur yang melambat.

Baca juga: Kinerja APBN 2023 hingga Juli Tumbuh 4,1%

Hanya 9,1% negara-negara yang level PMI manufakturnya berada di atas 50 atau ekspansi, tetapi trennya melambat. Kemudian hanya 18,2% negara-negara yang PMI manufakturnya ekspansi sekaligus menguat atau akseleratif. "Ini termasuk Indonesia (53,3), India (57,8), Filipina, dan Meksiko," kata Sri Mulyani.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan 5,17% menjadi negara yang memiliki kinerja ekonomi cukup baik dibandingkan berbagai negara-negara. Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2023 Tiongkok di 6,3%, Indonesia di 5,17%, Filipina di 4,3%, Vietnam di 4,1%, Meksiko di 3,7%, Amerika Serikat di 2,6%, dan negara-negara anggota G20 lain seperti Arab Saudi tumbuh ekonomimya sebesar 1,1%, Korea Selatan hanya tumbuh 0,9%, Singapura tumbuh 0,7%, Eropa tumbuh 0,6%.

Baca juga: Konsumsi Rumah Tangga Dorong Kinerja APBN

"Ini menggambarkan banyak negara yang masih berjuang untuk menjaga pemulihan ekonomi atau kinerja pertumbuhan ekonominya, dalam tren perlemahan yang sangat kuat dan Indonesia berada dalam posisi yang relatif baik," kata Sri Mulyani. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat