visitaaponce.com

Pasar Wait and See Emiten Harga Minyak Setelah Keputusan OPEC

Pasar Wait and See Emiten Harga Minyak Setelah Keputusan OPEC+
Ilustrasi(Getty Images via AFP)

HARGA minyak dunia turun lebih dari 2% setelah produsen OPEC+ menyetujui pengurangan produksi minyak secara sukarela untuk kuartal pertama tahun depan yang jauh dari ekspektasi pasar.

Arab Saudi, Rusia, dan anggota OPEC+ lainnya, yang memproduksi lebih dari 40% minyak dunia, menyetujui pengurangan produksi sukarela mendekati 2 juta barel per hari (bph) pada kuartal pertama tahun 2024.

Setidaknya 1,3 juta barel per hari dari pemotongan tersebut merupakan perpanjangan dari pembatasan sukarela yang sudah dilakukan Arab Saudi dan Rusia.

Baca juga : OPEC+ Pangkas lagi Produksi Minyak, Kurangi Pasokan 1 Juta Barel per Hari

Sebelumnya, para delegasi mengatakan pengurangan tambahan baru yang sedang dibahas adalah sebesar 2 juta barel per hari.

Setelah diskusi OPEC+ pada Kamis (30/11) lalu, ternyata emiten-emiten minyak tidak terdongkrak. Perekonomian ke depan terkait minyak juga tidak banyak permintaan.

"Permintaan minyak tidak setinggi beberapa waktu yang lalu. Jadi untuk emiten minyak sebaiknya wait and see," saran Community Lead IPOT, Angga Septianus, Selasa (5/12).

Baca juga : Harga Minyak Dunia Naik Jelang Pertemuan OPEC+ 

PMI Indonesia

Terkait sentimen inflasi dan PMI Indonesia November, inflasi Indonesia pada November 2023 tercatat 2,86% yoy dan 0,38% mom dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116.08. Tingkat inflasi November 2023 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu.

Kelompok pengeluaran penyumpang inflasi terbesar di November 2023 tahunan adalah makanan, minuman dan tembakau dengan andil inflasi sebesar 1,75%.

PMI Manufaktur Indonesia pada November 2023 berada di level 51,7. Angka ini naik tipis jika dibandingkan dengan capaian Oktober 2023 yang berada di level 51,5.

Baca juga : Apa Dampak Perang Israel-Hamas bagi Pasar Minyak Dunia? Ini Prediksinya

PMI Manufaktur Indonesia masih berada dalam fase ekspansif selama 27 bulan terakhir. S&P Global menjelaskan peningkatan ini disebabkan oleh pertumbuhan produksi dan peningkatan jumlah tenaga kerja.

"Ke depan bisa dipantau saham-saham teknologi yang sedang uptrend dan saham-saham yang dimasuki asing (inflow asing) seperti perbankan," sarannya.

Untuk sentimen market minggu ini periode 4-8 Desember 2023, yang wajib diperhatikan para trader saham, Angga menyebutkan sentimen cadangan devisa Indonesia dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), serta sentimen non-farm payroll.

Baca juga : OPEC+ Rekomendasikan Pengurangan Produksi agar Harga Minyak Naik

"Cadangan devisa diprediksi meningkat, begitu juga dengan non-farm payroll yang berarti lapangan kerja tercipta lebih banyak dibandingkan bulan sebelumnya," terangnya. (Z-4)

 

Baca juga : Harga Minyak Naik Dipicu Pemotongan OPEC+ dan Pelemahan Dolar AS

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat