Harga Minyak Naik Dipicu Pemotongan OPEC dan Pelemahan Dolar AS
![Harga Minyak Naik Dipicu Pemotongan OPEC+ dan Pelemahan Dolar AS](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/84b3258ff5251370bd60d62eeb55bbf2.jpg)
HARGA minyak menguat di perdagangan Asia pada Selasa (11/7) sore, memulihkan beberapa kerugian dari sesi sebelumnya, karena para pedagang fokus terhadap pengurangan pasokan oleh eksportir minyak terbesar dunia Arab Saudi dan Rusia dan dolar AS yang lebih lemah.
Minyak mentah berjangka Brent terangkat 31 sen atau 0,4% menjadi diperdagangkan di US$78 per barel pada pukul 06.26 GMT.
Minyak mentah West Texas Intermediate AS meningkat 35 sen atau 0,5%, menjadi diperdagangkan pada US$73,34 per barel.
Baca juga : Apa Dampak Perang Israel-Hamas bagi Pasar Minyak Dunia? Ini Prediksinya
Pemotongan pasokan oleh eksportir minyak terbesar dunia Arab Saudi dan Rusia ditetapkan untuk Agustus membantu mengangkat harga acuan, yang juga didukung dolar AS yang jatuh ke level terendah dua bulan.
Dolar yang lebih lemah membuat minyak mentah lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya dan seringkali meningkatkan permintaan minyak.
"Minyak telah menemukan titik terendah dan satu-satunya hal ... yang dapat menembusnya adalah jika inflasi AS sangat panas dan Fed dipaksa untuk memperketat ekonomi ini ke dalam resesi," kata Edward Moya, seorang analis di OANDA.
Baca juga : Harga Minyak Naik, Pasar Tunggu Kabar Pemotongan OPEC+
Sementara pejabat bank sentral mengatakan Federal Reserve AS kemungkinan akan perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk menurunkan inflasi, pasar terhibur dari indikasi pejabat juga berpikir siklus pengetatan kebijakan moneter saat ini hampir berakhir.
"Keputusan Tiongkok untuk meningkatkan dukungan untuk sektor real estat dengan tujuan lebih lanjut menopang kepercayaan membantu lonjakan harga minyak," kata Tina Teng, seorang analis di CMC Markets.
Data pinjaman yuan baru Tiongkok dan neraca perdagangan, serta inflasi AS, akan dipantau secara ketat oleh pasar dalam beberapa hari mendatang.
Baca juga : OPEC+ Rekomendasikan Pengurangan Produksi agar Harga Minyak Naik
Pedagang juga menantikan data persediaan minyak mentah AS yang akan dirilis Selasa (11/7) malam, dari kelompok industri American Petroleum Institute (API). Para analis memperkirakan kenaikan 200.000 barel. (Ant/Z-4)
Baca juga : Arab Saudi Pangkas Produksi Minyak untuk Dongkrak Harga
Terkini Lainnya
Pertamina Kontributor 68% Produksi Minyak Mentah Indonesia
Pertamina EP Zona 7 Berencana Bor 19 Sumur Minyak Tahun Ini
Pasar Wait and See Emiten Harga Minyak Setelah Keputusan OPEC+
OPEC+ Pangkas lagi Produksi Minyak, Kurangi Pasokan 1 Juta Barel per Hari
Laporan PBB Bongkar Siasat Negara Produsen Bahan Bakar Fosil di KTT Iklim
Soal Nasib Subsidi BBM, Pemerintah Masih Cermati Perkembangan Terkini
Imbas Konflik Geopolitik Iran-Israel, Pengurangan Subsidi BBM Terbuka Lebar
Pasokan Minyak Mentah Dunia Dikhawatirkan Terguncang akibat Konflik Iran-Israel
Konflik Iran-Israel, Harga Minyak Mentah Dunia Bisa Tembus US$100 per Barel
Kronologi Bakamla Tangkap Kapal Tanker BBM Ilegal Senilai Rp4,6 Triliun di Natuna
Indonesia Sita Kapal Tanker Iran Diduga Berisi Minyak Mentah Ilegal
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap