visitaaponce.com

Kredit Konsumsi Juni Tumbuh Diiringi Optimisme Konsumen

Kredit Konsumsi Juni Tumbuh Diiringi Optimisme Konsumen
Foto udara perumahan subsidi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (13/8/2023).(Antara/Yulius Satria Wijaya.)

MERUJUK data Bank Indonesia, kredit konsumsi tumbuh 9,1% year on year menjadi Rp1.895,3 triliun pada Juni. Hal ini didorong pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar 10,1% year on year menjadi Rp636,6 triliun.

Sedangkan, kredit kendaraan bermotor (KKB) naik 17,4% menjadi Rp127,1 triliun. Kredit multiguna naik 7,6% year on year menjadi Rp1.104,6 triliun.

Kredit konsumsi merupakan fasilitas yang diberikan kepada nasabah untuk memperoleh sesuatu, seperti mobil, motor, rumah, dan berbagai barang konsumsi. "Fasilitas ini juga murni atas dasar penghasilan debitur. Semakin meningkat kredit konsumsi tentu akan diiringi oleh tingkat keyakinan konsumen yang optimistis terhadap perekonomian dan kinerja penjualan eceran," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Selasa (15/8).

Baca juga: Impor Beras hingga Juli Capai 1,33 Juta Ton

Hal ini tercermin pada Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juli 2023 sebesar 123,5 atau dapat dikatakan optimis bila lebih dari 100 dan Indeks Penjualan Riil (IPR) Juli 2023 sebesar 212,7, atau tumbuh positif sebesar 6,3% (yoy). Meningkatnya kredit konsumsi sejalan dengan indeks keyakinan konsumen dan kinerja penjualan eceran di zona optimis.

Hal itu memberikan indikasi pemulihan ekonomi dalam negeri pascacovid-19 tetap terjaga. Ini mendorong mobilitas dunia usaha dan masyarakat kembali menggeliat. Alhasil ini menopang tingkat konsumsi rumah tangga atau daya beli masyarakat membaik seiring dengan pulihnya pendapatan masyarakat.

Baca juga: BPS: Ekspor Juli 2023 Naik Tipis 1,36% Jadi US$20,60 Miliar

Membaiknya daya beli masyarakat dan aktivitas dunia usaha akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dalam negeri. "Karenanya, besar kemungkinan ekonomi dalam negeri semakin solid dan terjaga dari sentimen eksternal yang masih penuh ketidakpastian ekonomi global, khususnya dari pelemahan ekonomi Tiongkok yang kian semakin mengkhawatirkan," kata Nico. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat