visitaaponce.com

PROPER Dorong Lahirnya Green Leader

PROPER Dorong Lahirnya Green Leader
Kegiatan Ready For PROPER 2023 di Kampus ITS Surabaya(Dok.Ist)

PT Olahkarsa Inovasi Indonesia dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sukses menggelar Ready for PROPER Conference 2023 pada  Selasa (29/08).

Ready for PROPER 2023  merupakan rangkaian kegiatan yang membahas topik khusus mengenai  Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER). 

Kegiatan yang bertempat di Research Center Institute Teknologi Sepuluh Nopember  Surabaya tersebut terselenggara secara hybrid melalui zoom meeting dengan menghadirkan narasumber yang berasal dari multi stakeholder meliputi pemangku kebijakan, akademisi dari berbagai disiplin keilmuan, serta praktisi dari perusahaan.

Pada sesi pembukaan, Co-Founder & CEO Olahkarsa Unggul Ananta berharap melalui pelaksanaan Ready for PROPER Conference ini, para peserta dapat memperoleh pemahaman mendalam mengenai komponen-komponen dalam PROPER, guna mengoptimalkan peran PROPER sebagai salah satu instrumen menuju future fit business dan bisnis berkelanjutan. 

“PROPER menjadi bagian dari adaptasi perusahaan dalam future fit business. Bahwa organisasi apapun termasuk sektor bisnis harus beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan tantangan yang ada di masa depan. Lewat instrumen PROPER, sektor bisnis didorong untuk beradaptasi dengan perkembangan dan tantangan mulai dari lingkup lokal, nasional, hingga global,” ujarnya.

Disamping itu, Unggul juga berharap acara ini bisa menjadi sharing-platform antar perusahaan, yang pada gilirannya akan mendorong lebih banyak lagi perusahaan untuk mengadopsi dan meniru inisiatif yang sukses dalam pelaksanaan PROPER.

Rektor Institut Sepuluh Nopember yang dalam kesempatan kali ini diwakili oleh Wakil Rektor 4 Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian, Bambang Pramujati,  menyampaikan rasa terima kasihnya atas kolaborasi yang telah terbangun untuk menyelenggarakan kegiatan ini. 

Ia menjelaskan bahwa saat ITS terus berkomitmen untuk mendorong perusahaan melakukan praktik-praktik bisnis berkelanjutan. ITS telah banyak membangun kerjasama dengan berbagai perusahaan dalam menciptakan inovasi dan teknologi ramah lingkungan, termasuk dalam melakukan pengelolaan lingkungan  berdasarkan PROPER.

“Inovasi yang dilakukan oleh ITS insyaallah dapat mendukung kegiatan yang berkaitan dengan efisiensi energi, teknologi ramah lingkungan, atau program-program CSR agar masyarakat di sekitar industri merasakan manfaat,” jelasnya

Sementara, Dirjen PPKL Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Sigit Reliantoro M.Sc  yang dalam acara ini menjadi keynote speaker, menyampaikan bahwa pada dasarnya PROPER didesain sebagai proses pembelajaran secara terus menerus bagi perusahaan peserta PROPER. Pada kriteria ketaatan, perusahaan didorong untuk mengimplementasikan SOP dalam pengelolaan lingkungan. 

Sedangkan dalam kriteria lebih dari ketaatan (beyond compliance), perusahaan didorong untuk melakukan refleksi secara terus menerus melalui program eco-inovasi, apakah cara yang telah dilakukan dalam pengelolaan lingkungan sudah efektif dan efisien atau ada cara baru yang lebih baik. 

Lahirnya inovasi-inovasi ini merupakan feedback dari proses belajar dan penerapan continuous improvement. Melalui proses belajar secara terus menerus tersebut, secara tidak langsung PROPER sedang mendorong perusahaan untuk mencapai future fit business.

“Mudah-mudahan dapat memberikan cara pandang baru bagi kita semua sehingga dapat berkontribusi seusia dengan peran kehidupan sehari-hari untuk dunia yang lebih baik dan masyarakat yang lebih sejahtera” ujarnya.

Ketua Dewan Pertimbangan PROPER Prof. Sudharto P. Hadi, dalam pemaparannya menyampaikan bahwa kriteria penilaian PROPER terus berkembang yang salah satunya bertujuan untuk  mendorong lahirnya “green leader”. 

Menurut Prof Sudharto, pimpinan perusahaan adalah tokoh sentral dalam membawa perusahaan menerapkan praktik-praktik berkelanjutan. Melalui PROPER, para pemimpin perusahaan didorong untuk membangun sebuah inovasi dan sistem yang mendukung praktik-praktik keberlanjutan dalam operasional perusahaan. 

Sebagaimana diketahui, salah satu sesi penilaian PROPER bagi kandidat emas adalah presentasi dari para CEO atau pimpinan perusahaan mengenai bagaimana ia membawa perusahaannya dari industrial culture yang hanya berorientasi pada profit, menuju sustainable culture yang berorientasi pada sosial dan lingkungan.

“Green leadership menjadi kunci bagi transformasi bisnis ke arah kinerja lingkungan yang lebih baik. Kunci berubahnya strategi adaptasi dan menghadapi tantangan ke depan.” pungkasnya. (RO/E-1)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat