visitaaponce.com

Tahap Awal Pembangunan Jakarta Integrated Green Terminal Telan Rp8,3 T

Tahap Awal Pembangunan Jakarta Integrated Green Terminal Telan Rp8,3 T
Dampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang pada Maret lalu(MI/Ramdani)

DIREKTUR Utama (Dirut) PT Pertamina International Shipping (PIS) Yoki Firnandi menerangkan tahap awal pembangunan Jakarta Integrated Green Terminal (JIGT) Kalibaru, Jakarta, akan menelan investasi hingga Rp8,3 triliun. 

Hal itu disampaikan Yoki usai PIS dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) menandatangi kerja sama pengembangan JIGT, di Jakarta, Jumat (1/9).

Usai kebakaran hebat di terminal bahan bakar minyak (TBBM) Plumpang pada Jumat malam (3/3) lalu, pemerintah memutuskan merelokasi TBBM tersebut ke lahan seluas 50 hektare milik Pelindo di Kalibaru. Yoki mengatakan ada tiga tahapan dalam pemindahan terminal energi itu.

Baca juga : Menteri ESDM Tegaskan Pertalite Tak Langsung Hilang di 2024 

"Jadi pembangunan JIGT ini ada beberapa tahapan. Tahap pertama yaitu terminal BBM. Kita proyeksikan dari US$350 juta-US$550 juta (Rp5,3 triliun-Rp8,3 triliun)," jelasnya.

Fase pertama yakni dari 2027-2035 akan dioperasionalkan storage bahan bakar BBM, fase kedua di 2035-2040 akan ada pembangunan dan operasional storage gas alam cair (LNG), fatty acid methyl ester (FAME) dan used cooking oil (UCO), serta fase terakhir di 2040 bakal ada pembangunan dan operasional untuk storage hidrogen di JIGT.

Baca juga : Per 1 September, Harga BBM Nonsubsidi Pertamina Naik

PIS menargetkan tahapan front end engineering design (FEED) dan final investment decision (FID) rampung di tahun depan, dan setelah itu akan memulai pembangunan konstruksi awal JIGT.

"Kapasitas penampungan bisa mencapai hingga 6,3 juta barel untuk memenuhi kebutuhan di area Jabodetabek," jelas Yoki.

Untuk merampungkan proyek tersebut dengan penerapan teknologi modern terkini dan sistem yang terdigitalisasi, Dirut PIS itu mengaku membutuhkan bantuan investor karena jumlah modal yang dibutuhkan tidak sedikit.

"Untuk pendanaan akan kita jajaki dengan potensial investor. Beberapa sudah kita bicarakan dengan investor terkait proyek ini," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menerangkan pihaknya telah memulai melakukan reklamasi. Tahun depan ditargetkan lahan yang dibutuhkan Pertamina untuk JIGT dapat diselesaikan.

"Kalau kita kan di sisi terminalnya. Saat ini Pelindo sudah mulai reklamasi dan di tahun depan mungkin sudah siap," katanya

Lokasi di Kalibaru dianggap cukup strategis dan bisa menjadi pintu gerbang ekosistem perdagangan energi melalui koridor Singapura-Indonesia yang memiliki porsi 30-35% alur perdagangan global untuk minyak dan LNG. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat