visitaaponce.com

Shell Jual Unit Energi Rumah Tangga di Inggris dan Jerman

Shell Jual Unit Energi Rumah Tangga di Inggris dan Jerman
Pompa bensin perusahaan minyak dan gas multinasional Shell, di Eltham, tenggara London.(AFP/Ben Stansall.)

KELOMPOK energi Shell pada Jumat (1/9/2023) mengatakan pihaknya setuju menjual unitnya di Inggris dan Jerman yang menyediakan gas, listrik, dan broadband kepada perusahaan Inggris Octopus Energy. Nilainya tidak diungkapkan.

"Untuk mendorong kinerja, disiplin, dan penyederhanaan, kami memprioritaskan negara, proyek, dan rute menuju pasar tempat kami dapat memberikan nilai terbaik," ujar Steve Hill, wakil presiden eksekutif Shell Energy, mengatakan dalam suatu pernyataan. Hal ini terjadi ketika grup perusahaan asal Inggris, Shell, menghentikan bisnis ritel energi rumah tangganya di Belanda, tetapi tetap mempertahankan operasi serupa di Australia dan Amerika Serikat.

Penjualan Shell itu akan menjadikan Octopus sebagai pemasok energi domestik terbesar kedua di Inggris setelah British Gas. Kesepakatan tersebut masih menunggu persetujuan regulator dan diharapkan selesai dalam tiga bulan terakhir pada 2023.

Baca juga: Ekonomi Brasil Melambat tapi Lampaui Perkiraan Kuartal Kedua

Octopus mengatakan pihaknya akan menyediakan energi untuk 1,4 juta rumah tambahan dan broadband untuk 500.000 pelanggan, terutama di Inggris. "Octopus telah membuktikan bahwa mereka memberikan layanan yang mengubah permainan sambil berinovasi dan berinvestasi tanpa henti menuju sistem energi yang lebih murah dan lebih ramah lingkungan," kata kepala eksekutifnya Greg Jackson dalam pernyataan terpisah.

Octopus tahun lalu memperoleh 1,5 juta pelanggan menyusul jatuhnya pemasok energi Inggris, Bulb. 

Baca juga: Italia Nilai Kesepakatan Perdagangan Tiongkok tidak Penuhi Harapan

Harga energi turun setelah melonjak pada 2022 menyusul invasi Ukraina oleh produsen minyak dan gas utama Rusia. Namun, angka tersebut tetap tinggi jika dibandingkan dengan standar historis, sehingga memperpanjang krisis biaya hidup yang menimpa jutaan orang. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat