visitaaponce.com

ESDM RI akan Jual Listrik ke Singapura Sebesar 2 GW

ESDM: RI akan Jual Listrik ke Singapura Sebesar 2 GW
Ilustrasi: PLN(ANTARA/Oky Lukmansyah )

MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan pemerintah Indonesia melalui PT PLN (Persero) akan mengekspor listrik ke Singapura dengan kapasitas dua gigawatt (GW). Ini disampaikan Arifin usai melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan Menteri Kedua Perdagangan dan Industri Singapura Tan See Leng di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (8/9). Dalam MoU tersebut, terjalin kerja sama energi rendah karbon dan interkoneksi listrik lintas batas antara Indonesia dengan Singapura.

"MoU ini soal interkoneksi listrik bersih dengan Singapura," kata Arifin.

Menteri ESDM menuturkan MoU tersebut akan berlaku tiga sampai lima tahun dan dapat diperpanjang untuk periode lima tahun berikutnya.

Baca juga : DPR: Harga Batu Bara Melesat Pemerintah Diminta Perketat DMO

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menerangkan kerja sama perdagangan listrik rendah karbon ini kelanjutan dari agenda pertemuan The ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM-41) dilaksanakan di Nusa Dua, Bali, pada 24-25 Agustus 2023.

Dadan menambahkan, MoU tersebut juga melengkapi MoU sebelumnya yang telah diteken antara Kementerian ESDM RI dengan Ministry of Trade and Industry (MTI) Singapura pada 21 Januari 2022 lalu.

"MoU ini kelanjutan dari acara AMEM yang di Bali guna meningkatkan interkoneksi listrik di ASEAN. Sekitar dua GW kapasitasnya. MoU ini sebagai bentuk endorsement (promosi) kedua pemerintahan untuk perdagangan listrik," jelasnya.

Baca juga :  Anak Perusahaan PLN akan Ekspor Listrik ke Singapura

Kerja sama rencana perdagangan listrik itu menggunakan skema bisnis government to government (G to G). Namun, untuk besaran investasi, Dadan belum bisa menyebutkan. Pemerintah Indonesia tengah menunggu permintaan dari Singapura, untuk kemudian dikonsolidasikan dengan PT PLN.

"Kami masih menunggu secara resmi dari Singapura seperti apa deal-nya. Nanti kita lihat apakah mereka belinya setahun-tahun, apa lima tahun sekali," tutup Dadan. (Ins/Z-7)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat