visitaaponce.com

Anak Perusahaan PLN akan Ekspor Listrik ke Singapura

 Anak Perusahaan PLN akan Ekspor Listrik ke Singapura
ilustrasi -- Pekerja membersihkan panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB.(ANTARA/AHMAD SUBAIDI )

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melalui anak perusahaannya, PT Indonesia Power atau IP mengaku terlibat dalam proyek kabel listrik bawah laut ke Singapura. Nantinya, Indonesia akan mengekspor dan menghantarkan listrik yang bersumber dari energi baru terbarukan ke negara tersebut.

Pemerintah bakal memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk menyuplai kebutuhan listrik di Singapura.

"Kita berharap di Singapura juga nanti akan ekspor (listrik), di sana kan banyak pasar. Indonesia Power sedang mengembangkan arus laut, tapi di bawah laut. Ada beberapa lokasi yang sekarang kita purpose," kata Direktur Utama Indonesia Power M. Ahsin Sidqi di kantor Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling, Jawa Barat, Kamis (11/11).

Ahsin berujar, untuk mengembangkan proyek ini pihaknya menggandeng perusahaan asing. Bukan dari Australia, melainkan dari Prancis.

Seperti diketahui, perusahaan asal Australia, Sun Cable, tengah membangun kabel bawah laut untuk mengekspor listrik ke Singapura juga melalui perairan Indonesia. Sun Cable akan berinvestasi senilai US$2,58 miliar atau sekitar Rp37 triliun di Indonesia.

"Kita sudah kerja sama sendiri daripada di Australia. Kami sudah (menggandeng) dengan perusahaan Prancis dan salah satu perusahaan listrik di Singapura. Sudah MoU dan studi (kelayakan)" jelas Dirut Indonesia Power ini.

Baca juga: Anak Usaha PLN Ini Siap Bangun Pembangkit Nuklir Pertama di Indonesia

Ahsin menegaskan, pihaknya siap menyuplai kebutuhan listrik negara tetangga Indonesia, bahkan di negara ASEAN lainnya.

"Mudah-mudahan bukan hanya di Singapura, kita siap di (proyek) Asian Power Grid. Jadi, bukan hanya mengisi listrik untuk Indonesia, tapi juga negara tetangga," pungkasnya.

Pihaknya juga membuka diri soal investasi dengan perusahaan lain terkait proyek kabel listrik bawah laut ini. Ahsin pun menyinggung proyek dari Medco Power bersama dengan Konsorsium PacificLight Power Pte Ltd (PLP) dan Gallant Venture Ltd. Konsorsium tersebut merupakan bagian dari Salim Group, yang juga mengembangkan pilot project impor listrik ke Singapura melalui Pulau Bulan, Batam, Kepulauan Riau.

Proyek ini memiliki kapasitas 670 MWp sebagai tahap awal, yang akan menyediakan listrik yang setara dengan 100 MW nonintermittent ke Singapura.

"Yang di Batam sudah diperintahkan kan ke Singapura (dari Medco) untuk 100 MW, keren tuh. Indonesia Power lagi menunggu saja nih," tuturnya. (A-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat