visitaaponce.com

BP Tapera Genjot Penyaluran FLPP 2023

BP Tapera Genjot Penyaluran FLPP 2023
BP Tapera genjot penyaluran FLPP 2023(Dok. Tapera)

Penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) oleh BP Tapera tahun 2023 telah mencapai 146.123 unit dengan nilai Rp16,47 triliun per akhir Agustus lalu. BP Tapera sendiri mematok target penyaluran dana FLPP tahun ini sebanyak 229.000 unit rumah senilai Rp25,18 triliun.

Komisioner BP Tapera Adi Setianto optimistis target tersebut dapat tercapai. Ia menyatakan BP Tapera akan terus menggenjot penyaluran pembiayaan secara maksimal untuk mencapai target penyaluran pembiayaan tahun 2023 di tengah kenaikan harga rumah per 1 Juli lalu.

”Kami mengelola dana yang dipercaya oleh pemerintah secara prudent dan menggandeng pihak profesional yang secara rutin diawasi dan dievaluasi sesuai dengan peraturan OJK dan Peraturan Badan BP Tapera,” kata Adi dalam keterangan resmi, pekan lalu.

Baca juga: BTN Syariah Keluarkan Sukuk Tapera Perdana Senilai Rp92 Miliar

Agar pengelolaan dana prudent, profesional, serta mendapatkan imbal hasil yang maksimal, melalui Kontrak Investasi Kolektif (KIK), BP Tapera menggandeng 7 Manajer Investasi (MI). Mereka antara lain PT BNI Asset Management, PT Bahana TCW Investment Management, PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, PT BRI Manajemen Investasi (sebelumnya bernama PT Danareksa Investment Management), PT Mandiri Manajemen Investasi, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, dan PT Schroder Investment Management Indonesia.

“Pengawasan pelaksanaan tugas terhadap MI meliputi kinerja KIK Pemupukan Dana Tapera, kesesuaian dengan perjanjian kerja sama, dan kepatuhan terhadap peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Peraturan Badan,” jelas Deputi Komisioner Bidang Pemupukan Dana Tapera, Gatut Subadio.

Baca juga: Dana Rumah Tapera Rp12 Triliun Siap Disalurkan

Pada 2022, BP Tapera telah menyalurkan dana FLPP untuk pembiayaan sebanyak 226 ribu unit rumah senilai Rp25,15 triliun. Untuk tahun depan, dalam Nota Keuangan RAPBN Tahun 2024, pemerintah kembali mengalokasikan dana FLPP dari dana DIPA sebesar Rp13,72 triliun, pengembalian pokok atas dana yang sudah digulirkan sebesar Rp7,09 triliun, dan saldo awal dana FLPP per Januari 2024 sebesar Rp230,97 miiar.

Dengan demikian, total dana yang direncanakan disalurkan untuk tahun 2024 sebesar Rp21,04 triliun untuk 166.000 unit rumah.

Terpisah, Ketua DPP Real Estate Indonesia (REI) Joko Suranto menyebut kondisi properti saat ini belum rebound atau pulih seperti industri lainnya. Saat ini, katanya, tulang punggung utama industri properti ialah jaring pengaman berupa FLPP.

"Kita berharap apa yang sudah diberikan pemerintah ini bisa berkesinambungan, bisa berjalan lebih smooth. Apabila ada konsistensi dari pembiayaan itu melalui APBN, bahkan kalau boleh didorong, itu bisa men-drive betul karena sektor bisnis tidak bisa on-off,” kata Joko.

"Saat ini mesinnya sudah bagus marketnya sudah bagus, sehingga bisa dorong dengan insentif itu," imbuhnya.

Di sisi lain, lanjutnya, DPP REI juga turut memikirkan beban pemerintah terkait adanya backlog rumah 12,7 juta. DPP REI melihat ada tiga klaster pada angka 12,7 juta tersebut, yakni dari sektor informal, formal atau fixed income, dan sektor informal tapi nonbankable.

"Nah dari klaster yang fixed income pastinya perlu diberikan sensitif misalkan seperti yang sudah diajukan oleh REI. Cerukan itu tolong diberikan insentif, kita mengusulkan rumah yang harganya Rp300 juta itu mendapatkan insentif berupa pembebasan PPN," jelasnya. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat