Mendagri Imbau Pemda Kampanyekan Gerakan Stop Boros Pangan
![Mendagri Imbau Pemda Kampanyekan Gerakan Stop Boros Pangan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/aa2d0aaef4b5bc8cd7f80f6200da5d2e.jpg)
MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengimbau Pemerintah Daerah (Pemda) untuk membantu mengampanyekan gerakan stop boros pangan. Pasalnya, selama ini diketahui banyak makanan yang terbuang di Indonesia akibat konsumsi makanan yang berlebihan.
“Jadi kita harus bekerja bergerak bersama untuk menyampaikan kepada publik supaya makan dan membeli secukupnya,” ujar Mendagri dalam keterangannya, Selasa (11/9).
Tito melanjutkan, berdasarkan data yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS) harga komoditas beras diketahui tengah mengalami kenaikan. Karena itu, upaya dalam mengampanyekan gerakan stop boros pangan menjadi hal yang penting dan mampu membantu pengendalian harga. Dirinya mengatakan, saat ini pemerintah telah melakukan berbagai langkah dalam mengantisipasi naiknya harga komoditas beras.
Baca juga: Presiden Pastikan Indonesia Impor Beras Lagi
“Untuk beras ini menjadi atensi kita karena bisa terjadi dan ini hampir sama dengan data BPS tadi, terjadi defisit. Importasi menjadi sangat penting dan kesiapan cadangan stoknya juga menjadi sangat penting sekali,” tambahnya.
Dia menambahkan, saat ini pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah melakukan intervensi dengan menyalurkan bantuan sosial beras kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat. Berkaitan dengan upaya itu, Mendagri mendorong agar Bapanas dapat bekerja sama dengan Pemda. Dengan demikian, diharapkan bantuan tersebut terdistribusi secara tepat sasaran.
Di samping itu, Mendagri juga mendorong daerah agar ikut serta dalam penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat. Pemda dapat mengoptimalkan upaya itu melalui instrumen anggaran yang terdapat dalam Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD).
Baca juga: Meredam Kenaikan Harga Beras
“Tolong di daerah juga bisa meng-cover dalam bentuk gerakan bansos yang sama dengan menggunakan instrumen APBD yang ada, baik dari bansos reguler, dari bansos yang dikelola oleh dinsos, maupun dari BTT,” tambahnya.
Lebih lanjut untuk menyikapi potensi kenaikan harga beras, Tito mengimbau daerah untuk ikut pula mengampenyekan langkah diversifikasi pangan kepada masyarakat. Artinya, masyarakat didorong agar tidak hanya bergantung kepada komoditas beras, melainkan juga makanan sehat lainnya, seperti sagu, keladi, ubi, dan kentang. Apalagi makanan tersebut selama ini juga telah banyak dikonsumsi masyarakat, khususnya di wilayah Indonesia timur. (Z-6)
Terkini Lainnya
Mendagri Ultimatum Daerah yang Lamban Memproses NPHD
Mendagri Tito: Dana Pengawasan Pilkada di 23 Daerah Aceh belum Terealisasi
Pernyataan Mendagri yang Kritik Pj Gubernur Papua Barat Daya di Rapat Bersama DPR Dinilai tidak Elok
Mendagri Wajibkan Pj Maju Pilkada Mengundurkan Diri
Mendagri Bakal Ganti Pj yang Maju Pilkada pada Pertengahan Juli 2024
Jiwa Tulus untuk Bekerja, Widya Pratiwi Murad Raih Kepercayaan Publik
Presiden dan Mentan Optimistis Produksi Beras Nasional Meningkat
DPR Didorong Gelar Pansus Usut Dugaan Skandal Impor Beras
KPK Didesak Tindaklanjuti Laporan Dugaan Demurrage Beras
Serapan Pupuk Subsidi Baru 32%, Komisi IV DPR: Penyaluran tidak Efektif
Bulog Indramayu Pastikan Persediaan Beras Aman
Harga Beras Penyumbang Deflasi Tertinggi di DIY
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap