visitaaponce.com

Utamakan Keberlanjutan Industri Baja, GRP Jalin Kemitraan dengan SMS Group

Utamakan Keberlanjutan Industri Baja, GRP Jalin Kemitraan dengan SMS Group
GRP bersama SMS Group menjalin kemitraan dinamis dengan menjadi tuan rumah FGD dan melakukan penandatanganan MoU.(Ist)

GRP bersama SMS Group menjalin kemitraan dinamis dengan menjadi tuan rumah focus group discussion (FGD) bertema Green steel in the digital age: A fcus group exploring carbon footprint reduction.

Pada FGD yang digelar di Jakarta, 14-15 September 2023 ini, melibatkan para pemangku kepentingan dalam industri baja Indonesia.

Selain itu, dilakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara GRP dan SMS Group mengenai eksplorasi solusi digital dalam mendorong perkembangan industri baja berkelanjutan.

Baca juga: Krakatau Posco Gandeng Indocement Hasilkan Sement Ramah Lingkungan

Presiden Direktur GRP Argo Sangkaeng menyatakan antusiasme terhadap kolaborasi ini. "Kami percaya kolaborasi ini akan membawa perubahan positif bagi industri baja Indonesia."

"Kami berharap untuk menjelajahi solusi inovatif dan berkelanjutan yang akan membantu mengurangi dampak lingkungan dari produksi baja," kata Argo, dalam siaran persnya, Sabtu (16/9).

Para narasumber kompeten dihadirkan pada FGD ini antara lain Head of Green Steel SMS Group Tim Kleier yang berbagi strategi dekarbonisasi inovatif dan implikasi implementasi carbon border adjustment mechanism (CBAM) bagi industri dengan menekankan jalur menuju sektor baja lebih hijau dan berkelanjutan.

Selanjutnya, Head of Energy Management SMS Group Lis Soares, berbicara mengenai strategi mengukur dan mengurangi emisi karbon dalam produksi baja sambil menghadapi lingkungan regulasi pajak karbon.

Baca juga: BPS Catat Nilai Ekspor Agustus 2023 Capai US$22 Miliar

Ada juga Co-Chief Sales Office India & Asia Pacific SMS Group Bernhard Steenken yang berbicara teknologi hijau dengan target mengurangi emisi karbon dalam produksi baja.

Dia percaya kolaborasi ini akan berdampak positif yang signifikan pada industri baja di Indonesia.

"Acara ini memberikan kesempatan berharga untuk menjelajahi solusi inovatif dan berkelanjutan yang membantu mengurangi dampak lingkungan dari produksi baja," kata Bernhard.

Inisiatif itu menjadi platform penting bagi pertukaran pengetahuan dan pengalaman di antara pemangku kepentingan yang sangat peduli terhadap masalah lingkungan. 

"Ini akan memperkuat kolaborasi antara pemangku kepentingan industri dan mendorong upaya bersama untuk mengurangi jejak karbon pada sektor baja domestik," pungkas Bernhard. (RO/S-2)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat