visitaaponce.com

Atur Jarak Kelahiran Anak, BKKBN Gelar Pelayanan KB Serentak

Atur Jarak Kelahiran Anak, BKKBN Gelar Pelayanan KB Serentak
Peluncuran Pelayan KB Serentak Sejuta Akseptor Tahun 2024 di Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara, Denpasar, Bali, Selasa (4/6/2024)(ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo)

DALAM rangka Hari Keluarga Nasional yang diperingati setiap tanggal 29 Juni, BKKBN menyelenggarakan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor (PSA) yang peluncurannya dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara dan diikuti secara daring dan luring di seluruh Indonesia.

PSA ini menurut Kepala BKKBN, Dokter Hasto, pada acara tersebut, adalah langkah BKKBN untuk meningkatkan kualitas SDM di Indonesia dengan mengatur jarak kelahiran.

“Karena cerdas atau tidaknya sangat dipengaruhi oleh stunting, maka stunting itu menjadi penting. Karena stunting itu dipengaruhi oleh jarak anak, maka jarak anak itu menjadi penting,” ujar Dokter Hasto, mengutip keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu (5/6). 

Baca juga : Layanan Akseptor Serentak, BKKBN Dorong Paradigma Baru Keluarga Berencana

Menurutnya, kini kualitas SDM diukur dari human capital index yang indikator di dalamnya adalah kecerdasan anak. Selain itu, ia juga memaparkan bahwa untuk menopang ageing population bergantung pada kualitas generasi selanjutnya dan pemberdayaan perempuan.

"Generasi yang bertanggung jawab terhadap orang-orang tua karena ageing population tadi namanya 'sandwich generation' yang harus menanggung ortu tadi. Sandwich Generation ini harus kita ajak supaya memproduksi anak dan keturunannya harus sehat. Jaraknya diatur sebaik-baiknya. Supaya nanti bisa menopang ageing population dengan baik," tuturnya.

"Bonus demografi di Indonesia yang akan menutup pada tahun 2035-2040 bila dikelola dengan baik bisa menaikkan pendapatan perkapita kita," urai dokter Hasto pada bagian lain sambutannya. 

Baca juga : Jika Tidak Dimanfaatkan, Bonus Demografi Bisa Jadi Beban Pembangunan

“Barang siapa negara yang sudah lewat bonus demografinya tapi tidak kaya, maka biasanya selamanya dia terjebak dalam middle income trap atau terjebak pada ekonomi menengah ke bawah. Ini mengerikan sekali,” tambahnya.

Ia juga menyebutkan bahwa pemberdayaan perempuan sangat menentukan pendapatan suatu negara dan menentukan suksesnya bagaimana beban suatu negara di kala ageing population nanti. 

“Ketika perempuan produktif dan hari tua perempuan sehat, produktif, maka luar biasa, pertumbuhan ekonomi akan tetap berjalan. Bali jadi contoh  karena pertumbuhan ekonomi Bali 5 lebih dan Bali angka-angkanya bagus semua," ujar Dokter Hasto.

Baca juga : Pekan Pelayanan KB Sasar 1,25 Juta Akseptor

Disebutkan, angka kematian ibu rendah, angka kematian bayi rendah, stunting rendah. "Mudah-mudahan hari ini juga menjadi best practice bali menjadi contoh sesuai kenyataan yang ada,” ujar Dokter Hasto.

Pada acara ini juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) serentak seluruh Indonesia antara BKKBN dengan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) dan mitra kerja lainnya.

Dokter Hasto berharap kerjasama ini dapat menjadi material teaching karena  banyak calon dokter dan calon bidan yang ketika lulus belum pernah memasang alat kontrasepsi.

Baca juga : Disparitas Kuantitas dan Kualitas Penduduk Mengancam Bonus Demografi

“Material teaching ini jangan sampai dilewatkan karena banyak sekali calon-calon dokter, calon bidan yang nantinya lulus belum pernah pasang susuk, pasang IUD, vasektomi dan tubektomi. Ini memprihatinkan. Ini adalah kesempatan yang baik untuk kemudian memanfaatkan material teaching  untuk belajar,” tambahnya.

Kepala AIPKI Pusat, Budi Santoso SpOG (K), menyambut baik MoU ini. Menurutnya, kerjasama yang dilandasi  MoU ini akan menambah insentifikasi terhadap pelayanan kontrasepsi bagi mahasiswa.

“Ini adalah bentuk nyata  'academic health system'. Di FK itu pendidikannya tidak terbatas. Tetapi bekerja sama dengan pusat-pusat kesehatan lainnya misalnya BKKBN, Dinkes, labotorium. Ini agar anak didik kita mempunyai  kompetensi yang betul-betul dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia,” ujarnya. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat