visitaaponce.com

5 Ton Biji Kakao dari Manokwari Selatan Diekspor ke Belanda

5 Ton Biji Kakao dari Manokwari Selatan Diekspor ke Belanda
Ilustrasi biji kakao(Antara)

Sebanyak lima ton biji kakao asal Ransiki, Manokwari Selatan, Papua Barat, diekspor ke Belanda. Nilai perdagangan tersebut ditaksir mencapai Rp225 juta.

Penjabat Sekda Papua Barat Yakob Fonataba mengapresiasi PT Eibier Suth Cokran selaku perusahaan yang melakukan kegiatan ekspor itu.

"Kami mengapresiasi semangat yang dibangun di sini. Semua pemangku kepentingan terus berupaya mendorong produksi, mutu dan daya saing kakao dari Ransiki," kata Fonataba.

Baca juga: Kementan Dampingi Petani Milenial Malang Kembangkan Hilirisasi Produk

Ekspor kakao dari Ransiki, ucapnya, menjadi bukti bahwa hasil-hasil pertanian dari Papua Barat memiliki standar mutu yang diakui pasar Eropa. Itu bisa bersaing dengan produk-produk lain dari daerah-daerah di Tanah Air.

Adapun, Kepala Balai Standarisasi Instrumen Pertanian Provinsi Papua Barat Aser Rouw mengatakan kakao Ransiki yang di ekspor merupakan biji kakao premium yang memiliki standar tinggi.

Baca juga: Gandeng Pemkab Hulu Sungai Selatan, Kementan Dorong Regenerasi Petani

"Dalam setahun kita bisa tiga kali ekspor dengan satu kali puncak musim besar. Kami juga melibatkan petani milenial. Kami menggerakkan mereka dari hulu sampai ke hilir. Anak-anak muda ini mau bertanam dan mau berproduksi," jelasnya.

Sebanyak lima ton kakao dari Ransiki, Manokwari Selatan, itu akan dibawa ke pelabuhan Surabaya dan selanjutnya dikirim ke Belanda. Kakao tersebut kemudian didistribusikan ke perusahaan coklat kenamaan di Eropa yaitu Chocolat Chapon dan Plaq di Prancis, Taucherli dan Halba Chocolate di Swiss, Cacava di Rusia, serta Dandelion Chocolate di Amerika Serikat. (Ant/Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat