Saham Tokyo Ditutup Lebih Rendah, Jelang Keputusan The Fed
![Saham Tokyo Ditutup Lebih Rendah, Jelang Keputusan The Fed](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/17edec390dcdb2609d3e40bd6467f26a.jpg)
BURSA Saham Tokyo ditutup lebih rendah pada hari Rabu (20/9), menyusul kerugian di Wall Street, sementara investor menunggu keputusan suku bunga Federal Reserve AS (The Fed) yang akan datang.
Indeks acuan Nikkei 225 turun 0,66%, atau 218,81 poin, menjadi berakhir pada 33.023,78, sedangkan indeks Topix yang lebih luas kehilangan 1,00%, atau 24,30 poin, menjadi 2.406,00.
Saham-saham Wall Street melemah di tengah kekhawatiran mengenai inflasi seiring naiknya harga minyak, kata analis pasar senior Toshiyuki Kanayama dari broker Monex.
Baca juga : The Fed Dinilai akan Hentikan Penaikan Suku Bunga
The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya pada hari Rabu, tetapi fokusnya adalah pada kemungkinan mereka akan menaikkan suku bunga pada tahun 2023 nanti.
Nikkei sedikit naik sebelumnya, namun "secara bertahap terdorong turun oleh aksi jual dan pasar kekurangan arah", kata Iwai Cosmo Securities.
Baca juga : Harga Saham Instacart Melonjak Lebih dari 30% dalam Debutnya
Di antara saham-saham utama di Tokyo, saham-saham terkait minyak melemah dengan pengembang energi INPEX anjlok 3,88 persen menjadi 2.266,5 yen dan perusahaan penyulingan minyak Eneos turun 3,13 persen menjadi 617,6 yen.
Saham-saham otomotif juga melemah, dengan Nissan kehilangan 2,90 persen menjadi 689,5 yen dan Toyota turun 2,81 persen menjadi 2.799 yen.
Dolar diambil 147,93 yen, naik dari 147,86 yen di New York pada Selasa.
Sesaat sebelum bel pembukaan, pejabat tinggi mata uang Jepang Masato Kanda mengatakan kepada wartawan bahwa negara tersebut "bekerja sama secara erat dengan pihak berwenang di luar negeri, pihak berwenang AS, dan berbagi pandangan bahwa pergerakan berlebihan (dalam nilai tukar mata uang asing) tidak diinginkan".
“Kami mengamati (pasar) dengan rasa urgensi dan akan mengambil tindakan yang tepat tanpa mengesampingkan segala cara terhadap pergerakan berlebihan,” katanya.
Komentar tersebut muncul setelah laporan bahwa Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan intervensi apa pun yang dilakukan Jepang untuk menopang yen dapat dimengerti tergantung "pada rinciannya".
Yen terus melemah terhadap dolar sejak awal tahun ini, terutama disebabkan oleh kesenjangan suku bunga di kedua negara. Keputusan Fed yang akan datang dapat semakin membebani mata uang Jepang.
Sementara itu, data Kementerian Keuangan yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa ekspor Jepang turun pada bulan Agustus untuk bulan kedua berturut-turut. (AFP/Z-4)
Terkini Lainnya
IHSG Ditutup Menguat Lampaui 6.950
Colorpak Indonesia Bagikan Dividen Rp39,28 Miliar
Pluang Bantu Investor Muda Kenali Pasar Saham dengan Baik
IHSG Ditutup Menguat Lewati 6.900
Penguatan Indeks Saham Asia Dapat Tahan Rupiah Melemah
Panduan Singkat untuk Trading Indeks
Saham-saham Tokyo Melemah karena Pengambilan Keuntungan
Jepang Diguncang Gempa 6,9 Skala Richter
Saham Tokyo Dibuka Lebih Tinggi dengan Sentimen Risiko yang Pulih
Ekspansi di Asia, OpenAI Buka Kantor di Jepang
Tokyo Jadi Tuan Rumah Formula E Maret 2024
Ekspansi Pasar Jepang, BNI Tokyo Pindah Ke Business District
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap