Harga Saham Instacart Melonjak Lebih dari 30 dalam Debutnya
![Harga Saham Instacart Melonjak Lebih dari 30% dalam Debutnya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/05b03049894b5519713ac974e96f64f3.jpg)
STARTUP pengiriman bahan makanan Amerika, Instacart, melonjak dalam debut pasar sahamnya pada Selasa (19/9/2023). Ia memperoleh kenaikan lebih dari 30% sebagai tanda bangkitnya kembali minat Wall Street untuk melakukan IPO.
Menjelang pukul 17.30 GMT, saham perusahaan tersebut, yang diperdagangkan di Nasdaq dengan nama CART, berada pada harga US$39,85 atau naik sekitar 33%. Sebelumnya, ia sempat naik sebanyak 43%.
Nilai tersebut setara dengan nilai pasar sekitar US$11 miliar. Nilai ini jauh di bawah US$39 miliar pada 2021 ketika terjadi peningkatan modal dan penjualan naik akibat lockdown akibat covid-19.
Baca juga: The Fed Dinilai akan Hentikan Penaikan Suku Bunga
"Pasar telah banyak melakukan penyesuaian antara dulu dan sekarang," kata Kepala Eksekutif Instacart Fidji Simo dalam wawancara di CNBC.
Instacart telah mengumumkan pada Senin malam bahwa ia akan diperkenalkan ke pasar dengan harga US$30 per saham. Ini kisaran harga tertinggi yang diungkapkan sebelumnya oleh perusahaan.
Baca juga: ADB Ingatkan Risiko Meningkat bagi Negara Berkembang Asia
Peluncuran Instacart menandai debut saham kuat kedua berturut-turut setelah kedatangan Arm, perusahaan semikonduktor Inggris, minggu lalu. Investor juga menunggu peluncuran perdana Klaviyo pada Rabu yang berspesialisasi dalam pemasaran otomatis melalui email dan pesan teks.
Didirikan pada 2012, Instacart bermitra dengan sekitar 1.400 bisnis ritel nasional dan lokal untuk memfasilitasi pemesanan, pengambilan, dan pengiriman bahan makanan secara online. Startup yang didukung modal ventura ini mengalami lonjakan bisnis pada awal pandemi virus korona karena masyarakat menghindari toko kelontong akibat risiko covid-19.
Namun, bisnis perusahaan tersebut terus menurun, menyebabkan pengurangan tenaga kerja. Perusahaan mengelola 263 juta pesanan pada tahun yang berakhir 30 Juni 2023 dengan nilai transaksi kotor US$29,4 miliar, menurut pengajuan sekuritas. Hal ini menghasilkan keuntungan sebesar US$744 juta dan pendapatan sebesar US$2,2 miliar. (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Usai IPO, Perusahaan Manufaktur ini Targetkan Penjualan Naik
Perusahaan Manufaktur Otomotif IPO Juni Targetkan Rp71 Miliar
Jumlah Permintaan Saham IPO BATR Tembus Rp2,8 Triliun
Gelar IPO, Produsen Material Tahan Api Lepas 20,5% Saham
SGI Siap Bawa Dua Emiten Baru dengan Nilai IPO Capai Rp100 Miliar
PT Rohartindo Nusantara Luas Tbk Lakukan IPO Senilai Rp50 Miliar Lebih
Jastiper Lihat Celah Bawah Tangan
Kebutuhan Penampungan Barang Ekspedisi Diprediksi Naik 200 Ton Per Hari Selama Ramadan
Bea Cukai Kudus Gagalkan Peredaran Ratusan Ribu Rokok Ilegal Lewat Jasa Ekspedisi
Perekonomian Bangkit, Perusahaan Logistik Kargo Perluas Jangkauan
Pertumbuhan UMKM Naik Pesat, Lalamove Bidik Surabaya
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap