3 Fokus BI untuk Memperkuat Peranan Ekonomi Syariah di Indonesia
![3 Fokus BI untuk Memperkuat Peranan Ekonomi Syariah di Indonesia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/40a068a917e9d236fab0aeb4ce1574f3.jpg)
EKONOMI syariah memainkan peranan penting bagi pertumbuhan dan stabilitas ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global. Karenanya, pengembangan dan dorongan untuk meningkatkan geliat ekonomi syariah diperlukan Indonesia.
Demikian disampaikan Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung saat membuka rangkaian acara Bulan Pembiayaan Syariah bertema Mendorong Peningkatan Pembiayaan Syariah melalui Inovasi Produk Keuangan Syariah untuk Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, Jakarta, Senin (2/10).
Guna mengimplementasikan pengembangan ekonomi syariah, bank sentral menilai ada tiga fokus utama yang perlu diperkuat. Pertama, kata Juda, ialah inovasi yang berkaitan dengan kebijakan maupun instrumen pendanaan dan pembiayaan syariah.
Baca juga: Erick Thohir Kembali Terpilih Sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah
"Dari sisi kebijakan yang menyentuh real sector based financing, BI mendorong inovasi kebijakan Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) dan Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM), baik untuk perbankan konvensional maupun syariah," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers.
Fokus kedua ialah digitalisasi. Saat ini, lanjut Juda, BI bersama Kemenag, KNEKS, BAZNAS dan BWI menginisiasi platform digital pengelolaan ZISWAF yang terintegrasi, sehingga meningkatkan kualitas layanan dan aksesibilitas untuk masyarakat, mampu meningkatkan pengumpulan ZISWAF, dan pada akhirnya mendorong kesejahteraan.
Baca juga: Masyarakat Ekonomi Syariah Banyak Prestasi, Wapres Puji Erick Thohir
Fokus ketiga yaitu sinergi pengembangan ekonomi syariah bersama otoritas, KNEKS, dan lintas stakeholder diantaranya melalui program Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS).
Fokus-fokus tersebut dinilai dapat mendongkrak geliat ekonomi dan keuangan syariah nasional. Dus, diharapkan kontribusi ekonomi dan keuangan syariah dalam mengakselerasi perekonomian nasional kian besar.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan Friderica Widyasari Dewi menyampaikan, Indonesia memiliki potensi sangat besar dalam pengembangan keuangan syariah.
Menurutnya, momentum penguatan literasi dan inklusi keuangan syariah harus menjadi agenda bersama seluruh pihak dengan mengedepankan prinsip kolaborasi. "Hal ini merupakan kunci pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia dan juga di kancah global," kata dia.
Frederica menambahkan, perbankan syariah mengalami pertumbuhan yang konsisten, sehingga tren market share terhadap total industri perbankan nasional terus meningkat diatas kisaran 7%.
Namun demikian, minat nasabah terhadap pembiayaan produktif perbankan syariah termasuk literasi digital masih perlu ditingkatkan untuk mewujudkan transformasi digital inklusi keuangan syariah.
Frederica mengatakan, beberapa program strategis yang dilakukan OJK untuk memajukan ekonomi dan keuangan syariah diantaranya ialah penguatan infrastruktur literasi dan inklusi keuangan syariah; akselerasi dan kolaborasi program edukasi keuangan syariah; aliansi strategis literasi keuangan syariah dengan K/L; dan aliansi strategis literasi keuangan syariah dengan K/L.
Bulan Pembiayaan Syariah merupakan forum sinergi dan kolaborasi memperkuat pembiayaan syariah pada sisi supply dan demand, khususnya pada sektor ekonomi yang dapat mendorong daya ungkit perekonomian.
Penyelenggaraan forum tersebut dilakukan dalam skala nasional dengan melibatkan kementerian/lembaga, kantor perwakilan BI dalam negeri, pelaku usaha syariah baik UMKM maupun korporasi di seluruh Indonesia, lembaga keuangan syariah, asosiasi pelaku usaha, asosiasi lembaga keuangan, nazhir wakaf, serta stakeholders terkait lainnya.
Kegiatan tersebut turut mendorong pembiayaan sosial melalui Gerakan Berwakaf Indonesia. Rangkaian kegiatan itu diharapkan dapat menjadi salah satu motor penggerak dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah, khususnya pembiayaan syariah di Indonesia. (Z-10)
Terkini Lainnya
Cuaca Buruk Selat Malaka Pengaruhi Harga Ikan di Aceh
Kecelakaan Maut di Ruas Tol Sigli-Banda Aceh, 3 Tewas dan 4 Luka-luka
Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Mendagri Tito: Dana Pengawasan Pilkada di 23 Daerah Aceh belum Terealisasi
Agus Fatoni Bahas Kesiapan PON 2024 dengan Kemenpora
Petani Cabai di Aceh Kembali Alami Gagal Panen
Wapres Inginkan Industri Asuransi Syariah Terus Bertumbuh
Aset Keuangan Syariah Capai Rp2.500 Triliun, Berkontribusi 46% pada PDB
Hipmi dan Treetan Sinergi Kembangkan Wisata Halal dan Umrah
Nunomics Dorong Kebangkitan Ekosistem Digital Syariah
Wapres Optimis Keuangan Syariah Berperan Penting untuk Indonesia Emas
Udin Salahudin Mengusung Program Halal Lifestyle di PT Pegadaian
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap