visitaaponce.com

Panen Padi di Merauke, Komisi IV DPR RI Apresiasi Petani Distrik Tanah Miring

KOMISI IV DPR RI menghadiri kegiatan panen padi dan berdialog langsung dengan  petani Gapoktan Utama Mandiri, Kampung Waningapmiraf (SP 5), Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Rabu (4/10/2023).

Kunjungan Anggota Komisi IV DPR RI kali ini untuk memastikan progress Pengembangan Pangan dan Pertanian di Kabupaten Merauke. 

Seperti yang diketahui Kabupaten Merauke merupakan satu dari lima daerah di Indonesia  yang ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional pengembangan pangan.

Baca juga: Selamatkan Sawit, Kementan Terjun Padamkan Kebakaran Lahan di Kalsel

Budhy Setiawan, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, dalam sambutannya menayampaikan apresiasi kepada para petani Gapoktan Utama Mandiri yang terus bekerja di sawah meskipun ada beberapa kesulitan yang dihadapi.

“Tadi saya mendapat laporan bahwa disini saat musim kemarau pengairannya membutuhkan pompa dan saat musim hujan pun membutuhkan pompa karena saluran airnya berada di bawah lahan sawah jadi proses pengairannya dua kali dari sungai ke saluran lalu dari saluran ke lahan, namun saya apresiasi kepada para petani dan jajaran pemerintah terkait yang terus bekerja di tengah kesulitan-kesulitan yang ada,” ujar Budy Setiawan. 

Setahun Dua Kali Tanam

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menjelaskan Luas baku sawah Kabupaten Merauke  32 ribu hektare, setahun dua kali tanam, luas tanam 64 ribu hektar dan produksi beras 115 ribu ton.

Baca juga: Mentan SYL Tinjau Langsung Panen dan Tanam Padi di Barito Kuala

“Ini luar biasa,Merauke salah satu lumbung pangan dari 115 ribu ton beras kebutuhan konsumsi di sini tidak sampai 15 ribu ton per tahun, jadi Merauke memasok  beras ke beberapa Kabupaten sekitar yaitu Kabupaten Mapi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Bofendigul sebagian beras di jual ke Jawa Timur jika ongkos kirim nya sesuai” jelas Suwandi.

Diakhir salah satu petani menyampaikan beberapa kesulitan yang dihadapi saat musim kemarau, adalah kesulitan air, maka dari itu petani berharap ada perbaikan saluran air di sekitar sungai agar dapat mengalirkan airnya ke lahan sawah di Distrik Tanah Miring,juga mengusulkan pompa air,benih dan tambahan pupuk npk.

Baca juga: Kementan Kawal Sekolah Lapang Terapkan Genta Organik di Kalteng

Sebagai informasi komisi IV  bersama pemda setempat juga para petani melakukan panen padi dengan combine.Padi dengan varietas inpari 36 menghasilkan sekitar 4 ton beras/ha dengan biaya produksi sekitar 10 juta rupiah/ha dengan harga jual Rp. 11.000/kg beras.

Petani di Merauke tidak menjual gabah,tetapi merrka menjual dalam bentuk beras dan petani di Merauke rata rata melakukan panen setahun dua kali. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat