visitaaponce.com

Didiet Maulana Kagum Banyak UMKM Batik Tembus Ekspor

Didiet Maulana Kagum Banyak UMKM Batik Tembus Ekspor
Acara Cerita Batik Masa Kini yang diselenggarakan Shopee untuk memperingati Hari Batik Nasional 2023.(Dokpri.)

PERANCANG busana ternama Indonesia, Didiet Maulana, kagum terhadap para penjual batik yang semakin gencar memperluas pasar hingga ke luar negeri. Hal ini diutarakan Didiet saat menjadi narasumber di acara Cerita Batik Masa Kini yang diselenggarakan Shopee untuk memperingati Hari Batik Nasional 2023.

"Sungguh sebagai seorang fashion designer dari Indonesia, salah satu cita-cita saya ialah menyebarluaskan batik sebagai warisan kultural Nusantara menjadi elemen penting dalam perkembangan tren fesyen dunia. Nyatanya, hal ini juga sudah dilakukan oleh rekan-rekan pegiat UMKM yang memanfaatkan teknologi digital melalui Shopee," ujar Didiet.

Head of Marketing Growth Shopee Indonesia, Monica Vionna, membenarkan penjualan batik dari tahun ke tahun memang mengalami peningkatan. "Berdasarkan data yang kami miliki, semakin ke sini penjualan batik semakin meningkat, tidak bergantung pada momen-momen tertentu saja. Di sepanjang tahun ini, sudah jutaan produk fesyen batik karya rekan-rekan UMKM lokal, sudah berhasil terjual di Shopee, bahkan hingga mancanegara," jelas Monica.

Didiet juga menambahkan bahwa batik memang terus mengalami perkembangan, baik dari segi motif maupun styling. "Mungkin seperti yang kita tahu kalau dulu batik itu cuma dipakai waktu untuk acara-acara formal. Nah, kenapa batik itu semakin populer di kalangan masyarakat saat ini? Ya karena dia terus berevolusi baik dari segi motif yang makin beragam dan cara pemakaian atau stylingnya yang membuat batik semakin menarik," tambahnya.

Perancang busana ini menjelaskan beberapa motif modern yang menjadi tren dalam dunia fesyen batik. "Salah satu motif yang sedang populer ialah abstrak yang menggabungkan berbagai elemen geometris dan bentuk nontradisional. Motif ini memberikan kesan yang lebih kontemporer dan cocok untuk digunakan dalam gaya sehari-hari. Selain itu, motif floral dengan warna-warna cerah juga menjadi pilihan yang menarik untuk tampil lebih fresh dan bersemangat, seperti yang dimiliki oleh batik Damakara," ungkap pendiri Ikat Indonesia tersebut.

Salah satu pelaku UMKM yang hadir di acara itu ialah Dini Prihastiti, pemilik jenama Damakara. Damakara merupakan jenama asal Bandung yang merupakan salah satu penjual batik yang berhasil mengembangkan bisnisnya melalui platform marketplace Shopee. "Jadi saya dan suami saya, Bheben, membangun Damakara di 2019. Ini terinspirasi dari Iris Grace, anak berkebutuhan khusus, yang mengekspresikan diri lewat painting dan hasil lukisannya dinilai bagus oleh kurator. Terispirasi dari hal tersebut kita pun bekerja sama membuat produk berkolaborasi dengan anak berkebutuhan khusus. Kemudian 2020, usaha yang baru kita dirikan ini cukup tersendat, karena pandemi. Akhirnya kita coba untuk go digital lewat Shopee dan alhamdulillah sampai sekarang masih eksis dan berkembang terus," ungkap Dhini.

Sebagai pegiat UMKM, Dhini merasa Damakara harus semakin berkembang untuk bisa terus membantu anak-anak berkebutuhan khusus. "Damakara kan social business. Awalnya enggak jualan di marketplace, tetapi kita mulai mikir, walaupun ini social business, Damakara harus tetap bisa besar. Seiring waktu, customer minta transaksi lewat Shopee karena mudah. Akhirnya kita mempelajari jualan di Shopee seperti apa? Dan setelah itu kita merasakan bisnis kita jauh lebih growing, sampai 770% kenaikan omzetnya," tambah Dhini.

Dhini pun mengakui bahwa setelah terjun ke dunia ecommerce, pangsa pasar produk Damakara meluas mencakup seluruh Indonesia bahkan luar negeri. Jenama yang didirikan oleh Dhini Prihastiti dan Bheben Oscar ini bahkan terjual ke Malaysia, Singapura, hingga Taiwan. (Ant/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat