visitaaponce.com

Indonesia dan Tiongkok Perkuat Kerja Sama Dalam Belt and Road Initiative

Indonesia dan Tiongkok Perkuat Kerja Sama Dalam Belt and Road Initiative
Presiden Joko Widodo menghadiri pembukaan Belt and Road Forum (BRF) ke-3 di Beijing, Tiongkok.(Ist)

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Beijing, Tiongkok. Dalam kunjungannya itu, Jokowi turut menghadiri pembukaan Belt and Road Forum (BRF) ke-3 pada Rabu (18/10).

Baca juga : Xi Jinping Tolak Konfrontasi Blok dan Paksaan Ekonomi

Di forum tersebut, Indonesia dan Tiongkok sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam Belt and Road Initiative (BRI) di masa mendatang. Kerja sama itu diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua negara, baik dari segi ekonomi, sosial dan politik.

Dalam sambutannya, Jokowi mengapresiasi perkembangan kerja sama Indonesia dan Tiongkok terkait BRI. Menurutnya, di tengah kondisi global yang tidak menentu ini, ia berharap agar kerja sama tersebut tidak dipolitisasi dan harus berlandaskan prinsip kemitraan yang setara dan saling menguntungkan.

“Penggunaan sistem pendanaan yang transparan, penyerapan tenaga kerja lokal dan pemanfaatan produk dalam negeri merupakan aspek penting dalam keberlanjutan proyek BRI. Kerja sama ini harus dipastikan untuk jangka panjang, guna memperkokoh fondasi ekonomi negara mitra. Bukan justru mempersulit kondisi fiskalnya,” ujar Jokowi.

Erick Thohir yang juga Menteri BUMN mengatakan bahwa Forum Bisnis Indonesia - Tiongkok telah menghasilkan kesepakatan kerja sama senilai Rp204 triliun. Erick bahkan menyebut masih ada potensi kerja sama hingga Rp455 triliun dengan Tiongkok. "Belt and Road Initiative Forum antara Indonesia dan Tiongkok adalah forum yang positif. Pertumbuhan investasi dari Tiongkok ke Indonesia jika ditilik dari tahun 2013, kurang lebih berada di angka US$280 juta, tetapi saat ini sudah mencapai angka US$8,6 miliar. Artinya ini signifikan," jelasnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa investasi Tiongkok di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Investasi tersebut telah mendorong pengembangan industri dan kawasan ekonomi khusus di Tanah Air.

Menurutnya, investasi Tiongkok di Indonesia pada semester 1 2023 ini sudah lewat dari US$3,8 miliar. Karenanya, dia menyebut bahwa kerja sama BRI ini akan terus mendorong pengembangan-pengembangan industri maupun kawasan ekonomi, khususnya di wilayah Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi, dan Bali.

"Kerja sama ini diperlukan oleh Indonesia, terutama terkait dengan pengembangan industri, pengembangan teknologi, inovasi dan pengembangan sumber daya manusia," tuturnya.

Dalam Forum Bisnis Indonesia - Tiongkok ini, kedua negara telah menandatangani total 31 kesepakatan kerja sama senilai Rp204 triliun. Kesepakatan tersebut mencakup berbagai bidang, antara lain infrastruktur, energi, manufaktur, serta pariwisata. (B-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat