Risiko Bank Tinggi jika Naikkan Suku Bunga Kredit
EKONOM senior dan Associate Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto mendorong perbankan menjaga status quo meski Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuannya. Itu dinilai perlu agar tak ada risiko baru yang berpotensi dihadapi oleh perbankan.
"Lebih baik jaga status quo. Perbankan bertahan dengan suku bunga (kredit) yang berlaku saat ini. Toh, nanti inflasi tampaknya akan turun ke kisaran 2% dan hampir pasti BI rate akan turun, tentu dengan harapan bahwa eksternal juga mulai kondusif. Jadi risiko bagi bank itu lebih tinggi kalau mereka menaikkan suku bunga. Lebih baik jangan mengutak-atik lagi," ujarnya saat dihubungi, Minggu (22/10).
Kekhawatiran risiko itu berangkat dari jeda waktu (time lag) kebijakan suku bunga BI dengan perubahan suku bunga perbankan. Umumnya, kata Ryan, perbankan baru akan mengubah suku bunganya setelah 2 hingga 3 bulan pascakeputusan suku bunga BI.
Baca juga: Pengusaha Waswas Beban Naik Imbas Suku Bunga BI Naik
Sedangkan saat ini tutup buku kurang dari 3 bulan. Dus, jika perbankan latah ikut menaikkan suku bunga kredit, dikhawatirkan memunculkan risiko dari sisi permintaan dan penyaluran kredit ke depan.
Pasalnya, penaikan suku bunga kredit akan memengaruhi keputusan masyarakat. Jika suku bunga kredit tinggi, debitur eksisting dapat mengalihkan pinjaman ke bank lain yang menawarkan bunga kompetitif. Sedangkan calon debitur baru berpotensi menunda pinjaman karena biaya bunga terbilang mahal.
Baca juga: Sekjen Kemnaker Harap BPVP Belitung Ciptakan SDM Berdaya Saing
"Khawatirnya kalau bank ikut menaikkan suku bunga, itu memberatkan debitur atau berpotensi menunda demand kredit. Ini pilihan yang memang sulit bagi perbankan. Dan itu pasti berbeda-beda kondisinya di tiap perbankan," terang Ryan.
"Jadi apakah perbankan akan menahan atau menaikan suku bunga? Itu tergantung kondisi kinerja setiap bank. Tidak bisa dipukul rata. Mungkin bagi bank yang selama 9 bulan kemarin kinerjanya bagus, mereka rela tidak menaikkan suku bunga. Karena memang ini tinggal tutup buku," tambahnya. (Z-2)
Terkini Lainnya
IHSG Ditutup Menguat Lewati 6.900
Rupiah Melemah Tertekan Kemungkinan The Fed Tahan Suku Bunga
Suku Bunga The Fed Dipangkas, Dolar AS Melemah, IHSG Menguat
Bitcoin Lesu Didorong Perubahan Outlook Suku Bunga AS
Sri Mulyani Laporkan Kondisi Ekonomi ke Presiden Jokowi
Pertahankan Suku Bunga, Pengamat: BI Bersikap Hati-hati
Penurunan Bunga Kredit Bank Tak Mesti Tunggu BI
Tingkat BI Rate Sudah Diprediksi, Suku Bunga Kredit Diharapkan Bisa Turun Usai Pemilu
Rugikan Rakyat, Pinjol Ilegal Harus Ditindak Tegas
BRI Catat Penyaluran KUR Sebesar Rp107,84 Triliun Per September 2023
Wamen BUMN: Bunga Utang Proyek Kereta Cepat Sekitar 3%
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap