visitaaponce.com

Anies Meritokrasi Penting untuk Tarik Invesasi di Indonesia

Anies : Meritokrasi Penting untuk Tarik Invesasi di Indonesia
Bacapres Anies Baswedan berbicara di 11th US-Indonesia Investment Summit 2023(MI/Usman Iskandar)

BAKAL calon presiden Anies Rasyid Baswedan mengatakan persoalan meritokrasi, atau kesempatan yang sama menjadi penting dalam membangun bisnis dan menarik investasi masuk ke Indonesia.

Meritokrasi penting untuk menciptakan semangat keterbukaan, persaingan terbuka, optimisme, yang tidak hanya dalam bidang birokrasi, tetapi dalam segala aspek lainnya.

“Kami ingin rasa meritokrasi terjadi lagi di Indonesia. Kita mengalaminya bertahun-tahun yang lalu. Dan kami ingin melihat hal itu terjadi kembali,” kata Anies pada acara 11th US-Indonesia Investment Summit, di Jakarta, Selasa (24/10).

Baca juga : NasDem Bongkar Struktur Timnas Pemenangan AMIN

Untuk kesempatan berusaha yang sama, tentu perlu ada ukuran Indikator Kinerja Utama (KPI), yang membuat investor dapat percaya pada investasi yang akan mereka tanamkan ke Indonesia.

Anies mengatakan cara sederhana untuk investor mengukur kepercayaan terhadap rencana pembangunan ekonominya. Ini pernah dia lakukan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, yaitu menandatangani kesepakatan bisnis dengan investor asing untuk transportasi umum di dalam negeri, menggunakan aturan hukum Indonesia.

Baca juga : NasDem: Banyak Tokoh Nasional yang Mau Berjuang Bersama Anies-Muhaimin

“Jika Anda melakukan investasi, Anda setuju untuk menandatangani kesepakatan di Jakarta, bukan di Singapura, bukan di Hong Kong, melainkan di sini di Jakarta, berdasarkan sistem hukum kita (Indonesia),” kata Anies.

Apabila dengan kesepakatan investasi yang besar, tapi masih dilakukan di luar Indonesia, hal itu memberi pasan bahwa investor tidak mempercayai sistem hukum dan politik Indonesia.

Itu yang dia sampaikan kepada tim kerja saat membuat angkutan umum Jakarta, memberikan KPI sederhana apakah angkutan umum Jakarta sudah membaik dan memenuhi standar internasional atau tidak.

“Sederhananya, jika Anda tidak melihat ekspatriat menggunakan transportasi umum kami, maka kami belum sampai di sana (standar internasional). Namun jika Anda melihat ekspatriat menggunakan angkutan umum, maka itu sudah layak. KPI yang sederhana. Jadi terjemahkan pesan yang kompleks menjadi sederhana, mudah dipahami, dan dapat dicapai. Itu pendekatan kami,” kata Anies.

Oleh karena itu, meski banyak gagasan besar terkait menciptakan lebih banyak peluang ekonomi di seluruh Indonesia, melakukan reformasi pada pemerintahan kita bisa dilakukan dengan ungkapan sederhana “membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar”.

“Yaitu memperbesar yang kecil, tanpa menekan atau membatasi yang besar. Biarkan yang besar tumbuh. Namun mari kita ciptakan kebijakan yang menjamin tumbuhnya kelompok kecil, mikro, dan kecil,” kata Anies.

Apabila ideologi kebijakan besar bisa diterjemahkan menjadi program dan tindakan, maka akan ada ada dukungan politik dari partai-partai politik, dari para pemimpin partai, serta melihat Indonesia yang baru dan yang akan dihormati oleh masyarakatnya.

“Juga mendapatkan rasa hormat di seluruh dunia,” kata Anies. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat