visitaaponce.com

Pelatihan Vokasi Cetak Tenaga Kerja Berdaya Saing

Pelatihan Vokasi Cetak Tenaga Kerja Berdaya Saing
Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Menaker Ida Fauziyah membuka Festival Pelatihan Vokasi dan Job Fair ­Nasional di JI Expo, Jakarta.(Dok.Kemenaker)

PERSOALAN ketenagakerjaan saat ini dinilai masih menjadi isu sentral yang memerlukan langkah-langkah dan terobosan dalam penanganannya. Pengangguran dan kompetensi tenaga kerja Indonesia yang mampu bersaing pada era pasar kerja global masih menjadi masalah utama di bidang ketenagakerjaan.

Tantangan ketenagakerjaan di Indonesia antara lain persoalan daya saing, yakni persaingan untuk mendapatkan pekerjaan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar negeri. Pada sisi lain, tenaga kerja Indonesia juga memiliki tantangan lantaran harus mampu merespons persaingan global dan mampu bersaing di era revolusi industri 4.0.

Untuk menjawab tantangan tersebut, perlu peningkatan pengetahuan dan keterampilan calon tenaga kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.

Baca juga: Festival Pelatihan Vokasi dan Job Fair Nasional Menghubungkan Pencari Kerja dengan Dunia Usaha

Pasalnya, tenaga kerja te­rampil dengan produktivitas tinggi adalah salah satu kunci penggerak sektor industri potensial untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul dan tenaga kerja terampil bersinggungan erat dengan dunia pendidikan dan pelatihan. Kualitas pendidikan yang baik akan menghasilkan SDM yang berpandangan maju dan produktif sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan taraf hidup.

Di sisi lain, menurut Menaker, pelatihan vokasi merupakan bentuk pendidikan yang implementatif. Program pelatihan vokasi akan mencetak tenaga kerja dengan keterampilan praktis dan siap kerja di berbagai industri maupun wirausaha.

“Dengan berbagai keunggulannya, pelatihan vokasi bisa menjadi solusi cepat untuk peningkatan kualitas, kompetensi, dan daya saing tenaga kerja Indonesia. Keberhasilan pelatihan vokasi juga akan turut memberikan efek positif terhadap penurunan angka pengangguran maupun untuk kemajuan berbagai industri,” ungkap Ida Fauziyah dalam pembukaan Festival Pelatihan Vokasi dan Job Fair Nasional 2023, di JI Expo Kemayoran, Jakarta, kemarin.

Dibuka Wapres

Menaker menyampaikan perlu langkah konkret untuk menjembatani para pencari kerja dengan permintaan pasar kerja dalam sebuah proses bisnis yang terpadu. Selain itu, diperlukan pembangunan integrasi pelatihan, sertifikasi, dan penempatan efektif dan efisien.

Langkah yang dilakukan oleh Kementerian Ketenaga­kerjaan untuk menjawab semua itu di antaranya melalui Festival Pelatihan Vokasi yang dilaksanakan pada Oktober.

“Bulan Oktober kami tetapkan sebagai bulan pelatihan vokasi yang kegiatannya dimulai dengan kegiatan open house di seluruh satuan balai pelatihan vokasi dan produktivitas,” jelasnya.

Puncak acara dari bulan pelatihan vokasi adalah penyelenggaraan Festival Pelatihan Vokasi dan Job Fair ­Nasional. Tahun ini acara tersebut dise­lenggarakan di Jakarta Internasional Expo (JI Expo) Ke­ma­yoran, Jakarta, 27-29 ­Oktober 2023.

Acara tersebut juga dibuka oleh Wakil Presiden ­(Wapres) RI KH Ma’ruf Amin. Pembukaan ditandai dengan menekan layar sentuh oleh Wapres KH Ma’ruf Amin yang didampingi Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.

Wapres mengapresiasi inisiatif Kementerian Ketenaga­kerjaan atas penyelenggaraan acara tersebut.  Ia berharap kegiatan tersebut dapat menjadi langkah efektif untuk mendi­seminasi informasi penyelenggaraan pelatihan vokasi sekaligus memfasilitasi pemangku kepentingan, termasuk pencari kerja, pemberi kerja, dan stakeholders ketenagakerjaan lainnya untuk melakukan bisnis proses pelatihan vokasi.

Dalam arahannya, Wapres juga menyampaikan beberapa hal untuk dijadikan perhatian bersama. Pertama, Wapres meminta prioritas kebijakan untuk mendorong fasilitasi pencarian kerja secara cepat. Harapannya, hal tersebut dapat mempertemukan kompetensi para pencari kerja yang sesuai dengan kebutuhan dari pemberi kerja.

Selain itu, melakukan pe­nguatan dan transformasi untuk peningkatan keterampilan tenaga kerja. Hal lain yang perlu diperhatikan, kata Ma’ruf, adalah pemberian pelatihan kembali untuk memastikan pekerja memiliki keahlian yang dibutuhkan seiring dengan perubahan atau perkembangan tuntutan pekerjaan.

“Selanjutnya, pastikan adanya akselerasi perhatian vokasi secara konsisten guna menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten dan tidak hanya untuk diserap pasar kerja tetapi juga untuk mendorong lahirnya wirausaha,” katanya.

Terakhir, Wapres meminta optimalisasi berbagai terobos­an pelatihan vokasi dengan mempertimbangkan ke­unggulannya, seperti durasi waktu lebih singkat sesuai dengan kebutuhan industri dan inklusif menjangkau semua kalangan. (Ifa/S-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat