visitaaponce.com

Jangan Kaget, Bank BNI Beri Sinyal akan Naikkan Suku Bunga Kredit

Jangan Kaget, Bank BNI Beri Sinyal akan Naikkan Suku Bunga Kredit
Ilustrasi(MI /Usman Iskandar)

DIREKTUR Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) Novita Widya Anggraini mengatakan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 6%, dapat dipahami sebagai langkah preventif untuk memperkuat stabilitas rupiah, dalam menghadapi volatilitas perekonomian global.

Untuk langkah antisipasi, sektor perbankan juga berupaya untuk memperkuat pengelolaan biaya dana (cost of fund) secara efisien. BNI melihat di tengah kondisi, biaya dana perusahaan masih di kisaran 2%, secara struktural masih lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi yang di atas 3%.

Hal ini didukung oleh solusi digital yang semakin membaik sehingga BNI mampu meningkatkan dana murah (CASA) yang berbasis transaksi dari nasabah dan dilakukan secara berkelanjutan. Sehingga likuiditas BNI dapat terjaga dengan sehat untuk memenuhi kebutuhan ekspansi kredit.

Baca juga : BNI Catat Kenaikan Kredit 8,8%

Dari sisi suku bunga kredit, penyesuaian memang akan dilakukan, namun secara selektif dengan memperhatikan kondisi dari masing-masing nasabah. Loyalitas nasabah yang tercermin dari volume transaksi di BNI, serta memperhatikan kondisi pasar.

Baca juga : Perbankan Nasional Masih Solid di Era Tingginya Suku Bunga

“Kami secara proaktif membantu pemerintah dalam menjaga momentum pertumbuhan kredit dan ekonomi. Kami masih optimis dapat menjaga net interest margin (NIM) sesuai target di tingkat margin yang optimal bagi yang pemegang saham,” kata Novita, usai paparan kinerja kuartal III 2023 Bank BNI, Selasa (31/10).

Dengan momentum pertumbuhan ekonomi yang positif di sepanjang tahun 2023, perbankan dapat terus meningkatkan kinerja fungsi intermediasinya. BNI per September 2023 mencatatkan pertumbuhan kredit 7,8% (yoy) secara konsolidasi, terutama berasal dari segmen korporasi dan konsumen.

“Kami optimistis kredit dapat tumbuh sesuai target perseroan yaitu di Kisaran 7% - 9% di akhir tahun 2023,” kata Novita.

Strategi yang dilakukan BNI untuk mendorong pertumbuhan kredit di antaranya adalah tetap fokus menyasar pada segmen korporasi khususnya blue chip dan regional champion. BNI juga akan terus melakukan optimalisasi produk melalui rantai nilai dan fokus pada ekspansi untuk sektor-sektor yang prospektif.

“Kami akan terus fokus pada beberapa sektor ekonomi yang prospektif dan juga yang tangguh yang dapat meningkatkan pertumbuhan kredit di antaranya adalah manufaktur, hilirisasi sumber daya alam, fokus untuk mensupport pada kredit pembiayaan hijau yang akan terus kami jadikan prioritas,” kata Novita. (Z-8)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat