visitaaponce.com

DPR Minta Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Dikaji Komprehensif

DPR Minta Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Dikaji Komprehensif
Kereta cepat Whoosh(AFP/Yasuyoshi Chiba )

ANGGOTA Komisi V DPR RI Mulyadi meminta adanya kajian secara komprehensif untuk pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. Kajian itu mulai dari pra-pelaksanaan hingga pasca-pengoperasian proyek sepur kilat itu.

Dalam rapat kerja (raker) dengan Kementerian Perhubungan di Kompleks Senayan, Jakarta, Selasa (7/11), Mulyadi menekankan pentingnya bagi pemerintah mengukur secara cermat biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya itu, lalu kajian faktor permintaan (demand) untuk mengetahui seberapa besar kebutuhan masyarakat menggunakan moda transportasi dan lainnya.

"Saya berharap kalau misalnya itu betul akan dilanjutkan sampai ke Surabaya, maka study soal demand harus clear dulu. Lalu, komparasi terhadap biaya, waktu serta volume (penumpang) dan segala macam itu harus menjadi kajian yang komprehensif," ujarnya.

Baca juga: Wamen BUMN: Tiongkok Mulai Garap Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Legislator dari Partai Gerindra itu menegaskan kepada pemerintah untuk hati-hati menggarap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya agar tidak meninggalkan beban besar, seperti menanggung utang dari proyek tersebut.

Seperti diketahui kereta cepat relasi Jakarta ke Surabaya merupakan lanjutan dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Total biaya pembangunan proyek Whoosh menelan US$7,2 miliar atau sekitar Rp112 triliun (kurs Rp15.647). Sebanyak US$1,2 miliar di antaranya merupakan pembengkakan biaya (cost overrun) kereta cepat relasi Jakarta-Bandung.

Baca juga: Luhut: Kereta Cepat Jakarta-Surabaya akan Lintasi Kertajati hingga Yogyakarta

"Kita harus meninggalkan legacy (warisan) terbaik untuk generasi yang akan datang agar (proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya) jangan meninggalkan beban. Saya mengingatkan saja," ungkap Mulyadi.

Usai raker bersama Komisi V DPR RI, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi tak banyak memberikan komentar terkait rencana pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. Saat ini, katanya, pemerintah masih melakukan studi kelayakan atau feasibility study untuk proyek tersebut.

Perihal rencana pemerintah Indonesia menggandeng kembali Tiongkok untuk menggarap kereta cepat relasi Jakarta-Surabaya yang melintasi beberapa kota/kabupaten, Menhub menyerahkan hal itu kepada Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).

"Nanti tanya ke Menko Marves karena itu kewenangan dari sana. Sekarang masih ide untuk studi," ucapnya.

Sebelumnya Wakil Menteri (Wamen) BUMN Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko panggilan akrabnya, menegaskan Tiongkok akan terlibat dalam proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. China Railway International Group akan memulai tahapan studi kelayakan.

Kepastian ini didapat setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama jajaran menteri melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping dan pejabat setempat fi Beijing, Tiongkok, pada Selasa-Rabu, 17-18 Oktober 2023.

"Kemarin kita dari Tiongkok habis tandatangan lakukan joint study dengan China Railway. Jadi, baru mulai bikin studinya," jelas Tiko saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Selasa (31/10).

Wamen BUMN tidak menjelaskan besaran investasi yang akan disepakati kedua negara untuk menggarap proyek tersebut. (Ins/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat