visitaaponce.com

Ini Jurus Pemerintah Jaga Pertumbuhan Ekonomi

Ini Jurus Pemerintah Jaga Pertumbuhan Ekonomi
Kapal pengangkut peti kemas hendak bersandar di di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (06/11/2023).(MI/Usman Iskandar)

PERTUMBUHAN ekonomi Indonesia pada triwulan III-2023 tetap tumbuh positif sebesar 4,94% (year-on-year). Namun sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan II-2023, 5,17%. 

Oleh karena itu, pemerintah mewaspadai dampak lanjutan dari perlambatan ekonomi global dan peningkatan harga pangan yang disebabkan oleh fenomena El Nino.

Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Edy Priyono, menyampaikan pemerintah menyiapkan langkah agar pertumbuhan ekonomi tetap tumbuh dan daya beli masyarakat tidak turun. 

Baca juga : Selain Bansos El Nino, Pemerintah Cairkan BLT Mitigasi Risiko Pangan Jelang Pilpres 2024

Alokasi anggaran sebesar Rp26,09 triliun, ujar Edy, disiapkan untuk program Bantuan Pangan Beras Tahap I dan II, serta Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino.

Lebih lanjut Edy menjelaskan, bantuan pangan beras sebesar 10 kilogram (kg) per bulan akan dilakukan selama tiga bulan, dengan jumlah penerima sebanyak 21,35 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Total beras yang akan disalurkan lebih dari 1,2 juta ton. “Hingga akhir Oktober penyalurannya sudah 82%,” terang Edy, di gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (7/11).

Adapun terkait BLT El Nino sebesar Rp 200.000 per bulan, kata Edy, akan diberikan kepada 18,8 juta KPM mulai November hingga Desember 2023. “Langkah-langkah ini untuk menjaga pertumbuhan ekonomi kita,” ujarnya.

Baca juga : Pemerintah Klaim Ekonomi Baik, tapi kok Bansos Ditambah Terus?

Edy menilai di tengah perlambatan dan ketidakpastian global ekonomi Indonesia masih cukup tangguh, dan merupakan yang tertinggi jika dibandingkan negara-negara G20. Ia mencontohkan Mexico (3,3%), Amerika Serikat (2,9%), Prancis (0,7%), Italia (0,1%).

“Bahkan Jerman mengalami pertumbuhan negatif, yaitu minus 0,4 persen,” tutur Edy.

Edy menyebut dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga dan investasi menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi selama triwulan III-2023. Konsumsi rumah tangga konsisten tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi, yakni mencapai 5,06% (yoy). Sejalan dengan itu, komponen investasi juga tumbuh sebesar 5,77% (yoy) atau konsisten meningkat sejak awal 2023.

Baca juga : Repnas Sebut Bansos Masih Dibutuhkan Warga bahkan di Negara Maju

Sementara pada komponen ekspor, sambung Edy, pertumbuhannya negatif -4,26% (yoy) dan terendah sejak triwulan IV 2020. Hal ini dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi global, dan termoderasinya harga komoditas utama. Selain itu, pada periode ini konsumsi pemerintah juga mengalami kontraksi sebesar -3,76% (yoy).

Lebih lanjut, Edy mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap kuat juga tercermin dari sisi produksi, terutama ditopang oleh industri pengolahan sebesar 5,20%. Kinerja beberapa sektor lain seperti transportasi dan pergudangan, akomodasi makanan dan minuman, serta informasi dan komunikasi juga terpantau tumbuh tinggi pasca pandemi, dan tetap melanjutkan tren positif.

Deputi Bidang Perekonomian KSP ini menyampaikan pertumbuhan ekonomi turut menciptakan lapangan kerja. Hal ini ditunjukkan oleh turunnya tingkat pengangguran terbuka (TPT) dari 8,42 juta orang atau 5,86% pada Agustus 2022, menjadi 7,86 juta orang atau 5,32%. Tak hanya itu, kualitas kondisi ketenagakerjaan Indonesia juga meningkat. Di mana proporsi tenaga kerja yang bekerja di sektor formal naik dari 40,69% menjadi 40,89% pada Agustus 2023.

Baca juga : Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi berjalan Lambat

Secara spasial, tambah Edy, pertumbuhan ekonomi juga terjadi secara merata di seluruh wilayah. Pertumbuhan tertinggi terjadi di wilayah Maluku-Papua (9,25%), disusul Sulawesi (6,44%), Jawa (4,83%), Kalimantan (4,83%), dan Bali & Nusa Tenggara (3,43%).

“Pulau Jawa dan Sumatera sebagai kontributor utama perekonomian nasional, yakni hampir 80% mampu melanjutkan pertumbuhan positif,” pungkasnya. (Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat