visitaaponce.com

Lonjakan Komoditas Pangan Dibayangi Pelemahan Kurs Rupiah

Lonjakan Komoditas Pangan Dibayangi Pelemahan Kurs Rupiah
Ilustrasi stok pangan(MI )

KEPALA Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menuturkan lonjakan harga pangan amat tergantung dari nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) karena mayoritas perdagangan dari impor. Harga komoditas pangan berpotensi naik jika rupiah terus melemah.

Seperti harga gula yang terus merangkak naik. Arief menyebut harga gula mentah di pasar global meningkat sekitar 27 sen per pon. Mengutip data Bapanas melalui situs panelharga.badanpangan.go.id, harga gula konsumsi naik 0,18% menjadi Rp16.250 per kilogram (kg) per Sabtu, (11/11). Sementara, data Bloomberg mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan Jumat, (10/11), melemah 0,26% ke level Rp15.695 per dolar AS.

"Jadi, ini semua satu paket seperti gula dan kedelai. Pokoknya kalau semua naik, ini ketergantungan sama impor dengan mata uang, seperti hari ini ya. Itu (gula) jumlahnya naik 27 sen per pon. Begini jadinya (harga komoditas pangan naik)," kata Arief di Kawasan Pabrik PT Pupuk Kujang, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (11/11).

Baca juga: Kepala Bapanas Tepis Perpanjangan Bantuan Pangan untuk Kepentingan Politis

Kendati demikian, di tengah melonjaknya harga komoditas pangan, Arief memastikan ketersediaan komoditas strategis pangan aman untuk pemenuhan dalam negeri hingga akhir tahun 2023.

Diketahui, realisasi impor gula baru sebesar 26% dari total rencana impor gula pemerintah sebanyak 1 juta ton sepanjang tahun ini.

Baca juga: APBN Diandalkan Hadapi Tekanan El Nino

"Ketersediaan itu nomor satu. Yang penting tersedia dulu dan kita siapkan itu, termasuk gula biar impor masuk cepat. Nominalnya itu kita genapkan satu juta ton (impor gula), itu ada pembagian di semester pertama dan kedua," jelasnya. (Ins/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat