visitaaponce.com

Mentan Dorong Para Penyuluh Pertanian di Kalsel Wujudkan Swasembada Pangan

MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bertekad mewujudkan kembali swasembada pangan khususnya padi dan jagung. Untuk mendukung hal itu, pria yang saat ini juga Ketua Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA UNHAS) mengajak para penyuluh dan insan pertanian lainnya untuk bekerja keras dalam pendampingan petani guna meningkatkan produksi dan produktivitas.

"Indonesia dulu tahun 2017 sampai 2019 swasembada di bawah komando Presiden Jokowi. Hari ini karena perubahan iklim, kita impor 3,5 juta ton beras. Oleh karena itu, penyuluh dan petani milenial harus bergerak cepat bekerja keras menekan impor dan tidak terjadi krisis pangan yang sangat berbahaya bagi bangsa dan negara," ungkap Mentan Amran pada Pembinaan Penyuluh Pertanian Wilayah Kalimantan Selatan Dalam Peningkatan Produksi Padi dan Jagung di Komplek Kantor Gubernur, Banjarbaru, Kamis (16/11). 

Terkait hal ini, Amran menargetkan Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi tulung punggung atau penopang stok pangan Indonesia. Di Kalsel ada potensi lahan rawa 200 ribu hektare yang dapat menghasilan 1 juta ton beras jika ditingkatkan indeks pertanamanya menjadi dua kali sehingga Kalsel menjadi penopang pangan Indonesia, khususnya Ibu Kota Negara (IKN).

Baca juga: Kementan Pacu Akselerasi Swasembada Gula Konsumsi

Menurut Amran, keberhasilan membangunkan lahan rawa di Kalimantan Selatan ini menjadi lumbung pangan nasional, kuncinya ada pada penyuluh. Sebagai penyuluh, bekerja harus ikhlas, jangan mengeluh dan pantang minta-minta bantuan. 

"Dulu saya penyuluh bekerja jalan kaki menempuh jarak 10 kilometer pulang pergi setiap hari. Teman-teman penyuluh adalah saudara seperjuangan saya. Penyuluh harus lebih semangat dan bangkit menjadi mengangkat produksi pangan Indonesia," serunya.

"Ini merah putih memanggil. Mimpi kita ke depan adalah di tahun 2026 kita swasemabada pangan, tahun 2028 kita berdaulat pangan. Tidak ada impor, tapi kita justru ekspor. Kita punya lahan rawa ada 10 juta hektare dan di Kalimantan Selatan ada 200 ribu hektare. Ini harus kita bangunkan dan optimalkan," sambung Amran.

Baca juga: Mentan Dorong Penyuluh Akselerasi Swasembada Pangan

Lebih lanjut Amran mengapresiasi Gubernur Kalsel yang mensupport sektor pertanian khususnya menjadikan Kalsel sebagai penopang pangan IKN. Dengan demikian, seluruh kebutuhan pangan di IKN disupport dari provinsi tetangga, yakni Kalsel.

"Kementerian Pertanian akan mendukung potensi pertanian di Kalsel ini. Kita bangun irigasi, tata kelola airnya dan lainya sehingga produksi naik. Kalau dari Kalsel dapat menekan impor 1 juta ton dari 3,5 juta ton, maka Kalsel menyumbang tekan impor, selesai 60% masalah nasional kita. Tentunya keterlibatan penyuluh, KTNA, TNI, Polri dan semua pihak ssngat penting untuk bisa kita wujudkan bersama," tegasnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan, tema yang diusung adalah 'Dukungan Penyuluhan dan Petani Dalam Meningkatkan Produksi Padi dan Jagung di Provinsi Kalimantan Selatan'. Tujuan kegiatan untuk memotivasi penyuluh pertanian, para petani dan stakeholder yang terkait dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi dan jagung di Kalsel.

Baca juga: Akselerasi Swasembada Gula Nasional, Dirjenbun Fasilitasi MoU Antara P3GI dengan Pabrik Gula untuk Tebu Benih Unggul

"Penyuluh dan petani milenial siap mendukung peningkatan produksi dan produktivitas pangan. Kami sudah lakukan bimbingan teknis terkait produksi dan produktivitas padi dan jagung di lahan rawa dan kering," tuturnya.

Hadir pada kegiatan ini Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dan pengurus Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani). Sahbirin Noor mengatakan, pihaknya mendukung penuh program akselerasi Mentan Amran dalam peningkatan produksi pangan di Kalsel dengan meningkatkan peran penyuluh. Penyuluh pertanian adalah ujung tombak pembangunan pertanian sehingga Kalsel saat ini mampu mewujudkan surplus pangan. 

"Pembinaan penyuluh pertanian yang diselenggarakan Kementerian Pertanian sangat penting mengingat kondisi iklim yang dapat mengancam produksi, apalagi sektor pertanian adalah penyumbang inflasi. Pembinaan penyuluh ini tentu menumbuhkan lagi semangat kita semua untuk menguatkan stok pangan di Kalimantan Selatan dan menjadi penyangga pangan Ibu Kota Negara," tutup Sahbirin. (RO/S-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Chadie

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat