visitaaponce.com

Indonesia-Inggris Terus Upayakan Peningkatan Kerja Sama Strategis Bilateral

Indonesia-Inggris Terus Upayakan Peningkatan Kerja Sama Strategis Bilateral
Mneko Perekonomian Airlangga Hartarto menerima Richard Graham, Utusan Khusus Perdagangan Perdana Menteri Inggris, di Jakarta.(Ist/Kemenko Perekonomian)

MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kembali menerima Richard Graham selaku Utusan Khusus Perdagangan Perdana Menteri Inggris untuk Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Masyarakat Ekonomi ASEAN di Jakarta, Kamis (2/11).

Hal ini merupakan pertemuan kedua dalam tahun ini, setelah pertemuan sebelumnya dilakukan pada Juni 2023.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga dan Utusan Khusus Richard Graham membahas upaya peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi Indonesia-Inggris, serta beberapa perkembangan kerja sama di sektor pendidikan dan kesehatan.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Harus 5-7% untuk Indonesia Jadi Negara Maju

Richard Graham memberikan ucapan selamat atas capaian Indonesia menjadi anggota penuh Financial Action Task Force (FATF).

“Keanggotaan Indonesia di dalam FATF akan memberikan citra positif terhadap kredibilitas sistem keuangan Indonesia di dunia,” ujar Richard Graham.

Mengenai kerja sama perdagangan, kedua pihak mengapresiasi perkembangan dialog dalam kerangka Joint Economic and Trade Committee (JETCO). Pertemuan tersebut juga sepakat mendorong penjajakan perundingan perdagangan bebas Indonesia-UK Free Trade Agreement (FTA).

“Semakin cepat diskusi terkait FTA dimulai, maka akan semakin baik hubungan ekonomi kedua negara,” ujar Menko Airlangga.

Di sisi lain, Inggris juga memiliki kesamaan visi untuk memperluas jaringan kemitraan ekonominya ke seluruh kawasan di dunia. Richard menyampaikan intensi baik untuk memulai penjajakan FTA dan menjanjikan pendekatan negosiasi yang mengedepankan fleksibilitas.

“Terbentuknya FTA akan menguntungkan kedua negara, tidak hanya dalam perdagangan barang, tapi juga perdagangan jasa dan investasi. Kami berjanji akan memberikan pendekatan perundingan yang fleksibel dan lebih baik,” respons Richard Graham.

Baca jugaSri Mulyani: Ekonomi Indonesia Diyakini Tumbuh 5,1% di 2023

Selain itu, perkembangan terkait bergabungnya Inggris ke dalam kesepakatan dagang Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) turut menjadi pembahasan hangat dalam pertemuan tersebut.

Disampaikan bahwa Inggris telah menandatangani protokol aksesi pada Juli lalu dan saat ini dalam tahap ratifikasi.

Keanggotaan dalam CPTPP dapat menjadi alternatif bagi Indonesia untuk meningkatkan hubungan ekonomi tidak hanya dengan Inggris, namun juga dengan 11 negara di kawasan Pasifik lainnya.

Dalam bidang kerja sama pendidikan, Richard juga menyampaikan apresiasi atas dorongan dan bantuan dalam mewujudkan kerja sama antara Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari dan King’s College London (KCL). KCL direncanakan akan mulai membuka program studinya di Indonesia pada September 2024.

Baca juga: Pemerintah Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2023 di Atas 5%

Kemudian, pertemuan tersebut juga membahas beberapa isu kerja sama lainnya di bidang sertifikasi halal, komoditas pertanian, hingga potensi kerja sama di sektor manufaktur alat kesehatan dan farmasi di KEK Indonesia.

Pada pertemuan tersebut, Menko Airlangga didampingi oleh Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara, Riset, dan Inovasi, serta Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia.

Sementara Utusan Khusus Richard Graham didampingi oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia beserta jajaran. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat