visitaaponce.com

Inflasi Naik di Semua Sektor, Tertinggi Sektor Pertanian

Inflasi Naik di Semua Sektor, Tertinggi Sektor Pertanian
Pekerja tengah menata beras karungan di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta.(MI/Adam Dwi)

BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat pada November 2023, inflasi harga perdagangan besar (IHPB) nasional secara bulanan (mtm) tercatat sebesar 0,26%, secara tahunan (yoy) sebesar 3,55%, dan secara kalender year-to-date (ytd) tercatat 2,76%.

Perkembangan IHPB menurut sektor secara bulanan, terpantau kenaikan indeks perdagangan besar terjadi pada semua sektor. Kenaikan terbesar terjadi pada sektor pertanian (1,08%, mtm), sektor pertambangan dan penggalian (0,18%), serta industri (0,07%).

"Kontribusi IHPB didominasi sektor pertanian (0,2%). Sedangkan sektor industri hanya menyumbang 0,06%," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud, Jumat (1/12).

Baca juga : Beras dan Mi Instan Penyumbang Utama Inflasi di Kalsel

Secara tahunan (yoy), IHPB terjadi pada semua sektor dengan kenaikan terbesar pada pertanian (7,66%). Kontribusi sektor industri pada perubahan IHPB sangat dominan yaitu 2,18%, sedangkan sektor pertanian (1,36%), serta pertambangan dan penggalian (0,01%).

Inflasi harga perdagangan besar (IHPB) pada kelompok bangunan atau konstruksi pada bulan November 2023 sebesar 0,04% (mtm), dan 0,99% (yoy), serta 0,62% (ytd).

Baca juga : Inflasi Kelompok Mamin dan Tembakau Tercatat 6,7% Secara Tahunan

Pada bulan November 2023 secara bulanan, hampir seluruh kelompok jenis bangunan mengalami inflasi kecuali kelompok bangun dan instalasi listrik, gas, air minum dan komunikasi yang deflasi sebesar 0,03%.

Inflasi perdagangan besar tertinggi terjadi pada kelompok bangunan lainnya yaitu 0,09%. Sedangkan IHPB terendah terjadi pada kelompok bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal sebesar 0,01%.

Komoditas bangunan yang mengalami perubahan indeks bulanan (mtm) pada November 2023 diantaranya aspal (+0,53%), sehingga memberikan andil 0,04%, kawat dan sejenisnya (+0,41%), dengan ambil 0,01%, kemudian besi konstruksi bangunan (+0,25%).

"Kemudian bahan bangunan dari seng yang turun 1,29% dengan andil minus 0,01%, semen turun 0,06%, dan solar yang juga turun 0,28%," kata Edy. (Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat