visitaaponce.com

Ekonomi Tiongkok Khawatir terkait Pengangguran Anak Muda

Ekonomi Tiongkok Khawatir terkait Pengangguran Anak Muda
Seorang pemuda mengendarai sepeda saat hujan salju lebat di Huai'an, di provinsi Jiangsu, Tiongkok timur pada 4 Februari 2024.(AFP)

SEORANG juru bicara badan penasihat politik Tiongkok mengatakan pada Minggu (3/3) bahwa perekonomian, khususnya lapangan kerja bagi kaum muda, menjadi kekhawatiran besar bagi para delegasi menjelang pertemuan legislatif tahunan di Beijing. Ribuan delegasi dari seluruh negeri akan berkumpul di Beijing pada Senin (4/3) untuk memulai konklaf tahunan Partai Komunis yang berkuasa dikenal sebagai Dua Sesi.

Pertemuan ini diadakan ketika negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu berjuang menghadapi berbagai tantangan mulai dari krisis properti yang berkepanjangan hingga melemahnya konsumsi domestik dan tingginya angka pengangguran kaum muda. Juru bicara Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok (CPPCC) Liu Jieyi mengatakan pada konferensi pers pada Minggu bahwa topik ekonomi menjadi perhatian besar.

"Pekerjaan generasi muda, terutama lulusan baru, merupakan hal yang sangat memprihatinkan," katanya. Beijing melaporkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% tahun lalu. Ini salah satu tingkat pertumbuhan paling lambat dalam beberapa dekade.

Baca juga : Aktivitas Pabrik Tiongkok Susut selama Empat Bulan Berturut-turut

Pengangguran kaum muda secara resmi mencapai sekitar 15% pada akhir 2023. Ini disimpulkan setelah biro statistik menyesuaikan metode penghitungannya. Mereka berhenti memublikasikan angka sensitif secara politik selama beberapa bulan sejak musim panas lalu karena tingkat pengangguran melonjak jauh di atas 20%. 

Liu mengatakan perekonomian Tiongkok masih memiliki fondasi yang baik dan kondisi menguntungkan untuk mendorong pembangunan berkualitas tinggi. Negara ini juga telah terbukti tangguh dalam menghadapi, "Goncangan eksternal dan kesulitan internal," katanya. 

CPPCC akan berlangsung hingga pagi hari pada 10 Maret. Pembahasannya relatif tidak terlalu berisiko dibandingkan dengan pertemuan badan legislatif negara tersebut, Kongres Rakyat Nasional, yang dilakukan secara serentak. (AFP/Z-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat