visitaaponce.com

Beras dan Mi Instan Penyumbang Utama Inflasi di Kalsel

Beras dan Mi Instan Penyumbang Utama Inflasi di Kalsel
Ilustrasi.(ANTARA/RAHMAD)

Tingginya harga beras dan mie instan menjadi sejumlah komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Kalimantan Selatan (Kalsel). Tingkat inflasi di Kabupaten Kotabaru masih tinggi mencapai 4,12 persen.

"Secara keseluruhan inflasi Kalsel year on year cukup terkendali pada posisi 2,65 persen. Angka ini jauh menurun dibanding akhir 2022 lalu yang mencapai 6 persen. Kotabaru menjadi daerah dengan tingkat inflasi tertinggi di Kalsel yaitu 4,12 persen," tutur Kepala Bagian Kebijakan Perekonomian Biro Ekonomi Provinsi Kalsel, Agus Salim, Selasa (14/11).

Sejumlah komoditas penyumbang utama inflasi di Kalsel yaitu beras, daging ayam ras, mie instan, ikan nila dan ikan gabus (haruan). Tercatat tingkat inflasi tiga kota indeks harga konsumen (IHK) masing-masing Kota Banjarmasin 2,49 persen, Kota Tanjung 2,49 persen dan Kotabaru 4,12 persen.

Ditambahkan Agus, Kalsel melalui berbagai strategi penanganan inflasi berhasil menurunkan angka inflasi dari 6 persen pada akhir 2022 menjadi 3,93 persen pada Juli 2023 dan terus turun menjadi 2,65 persen pada Oktober 2023.

Namun, menjelang akhir tahun harga sejumlah kebutuhan pokok di Kalsel terus bergerak naik. "Pemprov Kalsel akan terus melakukan kegiatan pasar murah di 13 kabupaten/kota guna membantu warga mendapat kebutuhan pokok dengan harga terjangkau," kata Agus.

Baca juga:

Menghabiskan Anggaran Rp3 M, Pasar Mama-Mama di Sorong Akhirnya Diresmikan

Jelang Libur Akhir Tahun, Pemprov Sumsel Atur Strategi Tekan Inflasi

Kenaikan harga kebutuhan pokok ini juga terjadi di banyak daerah di Tanah Air, termasuk Kalsel yang sebagian besar barang kebutuhan tergantung pasokan dari luar daerah khususnya Pulau Jawa.

Kabid Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, Sutikno mengatakan stok pangan Kalsel mencukupi, namun harga untuk berbagai komoditas masih tinggi bahkan beberapa diantaranya
terus bergerak naik. "Harga kebutuhan pokok tinggi namun stoknya cukup. Kenaikan terjadi pada komoditas seperti ikan, telur, daging ayam dan cabai," ujarnya.

Data Dinas Perdagangan Kalsel harga rata-rata kebutuhan pokok pada pekan kedua November di sejumlah sentra perdagangan antara lain beras lokal jenis siam biasa, siam banjar, dan unus mutiara rata-rata Rp17.500-Rp22.000  per kilogram. Beras Bulog Rp11.000 dan sihirang Rp14.800 per kilogram.

Gula Rp16.000-Rp17.000, minyak goreng curah Rp13.500 dan minyak goreng kemasan Rp20.000. Daging beku Rp105.000, daging has luar dan has dalam Rp152.000-Rp162.000 per kilogram. Daging ayam ras Rp40.000, ayam kampung Rp80.000. Telur itik Rp44.000 dan telur ayam ras Rp27.500 per kilogram.

Harga cabe merah segar dijual Rp60.000-Rp65.000, cabe merah kriting Rp65.000-Rp70.000, cabe rawit lokal Rp120.000, dan cabe rawit hijau Rp70.000. Sedangkan ikan nila Rp38.000, ikan patin Rp30.000 dan Ikan tongkol Rp40.000-Rp45.000 per kilogram. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat