The Fed Beri Sinyal akan Bergerak Hati-hati
![The Fed Beri Sinyal akan Bergerak Hati-hati](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/c4ae2892c018e910bcc1db2ea31563db.jpg)
DALAM pidato di Spelman College, Georgia pada Jumat (1/12), Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, Jerome Powell memberikan peringatan bahwa sekarang masih terlalu dini untuk menyimpulkan dengan yakin kebijakan moneter yang ada saat ini telah bersikap membatasi atau ketat.
Namun, juga masih terlalu awal untuk berspekulasi mengenai kapan kebijakan moneter akan dilonggarkan. Powell menambahkan, setelah mencapai kemajuan yang begitu cepat, pihaknya akan bergerak maju dengan hati-hati dalam melakukan pengetatan atau pelonggaran kebijakan. Posisi saat, ini keduanya menjadi seimbang.
Meski demikian, The Fed siap untuk memperketat kebijakan lebih lanjut apabila diperlukan. Powell melanjutkan bahwa saat ini The Fed tidak perlu terburu-buru lagi dalam perihal kebijakan moneter, karena sudah bergerak dengan cepat dan tegas.
"Sejauh ini, The Fed sudah mendapatkan apa yang ingin mereka dapatkan, dan sekarang harus bergerak dengan hati-hati," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Senin (4/12).
Dalam pidatonya, Powell mengatakan pasar tenaga kerja AS masih sangat kuat, meski dalam beberapa hari terakhir mulai terjadi perlambatan. Tampaknya perekonomian mulai kembali kepada keseimbangan yang lebih baik antara permintaan dan penawaran ketenagakerjaan.
Meski Powell mengatakan demikian, pasar menilai lain. Menurut pelaku pasar dan investor, mereka menilai The Fed mulai membuka pintu untuk melakukan perubahan.
Baca juga:
> Investasi Naik, Ekonomi Amerika Serikat Kuartal III Tumbuh 5,2%
> Konflik Geopolitik, Pasar Pantau Gerak Kebijakan Moneter AS dan Jepang
"Hal ini telah mendorong peningkatan probabilitas pemangkasan tingkat suku bunga The Fed pada tahun depan," kata Nico.
Sebelumnya, probabilitas penurunan tingkat suku bunga The Fed pada tahun 2024 diprediksi akan terjadi pada semester II-2024. Namun sekarang, probabilitas The Fed pada bulan Maret langsung naik hingga 60%, Mei naik menjadi 74,5%, Juni naik hingga 83,5%, Juli turun menjadi 82%, dan Agustus naik hingga 83,3%.
"Tentu hal ini menjadi perhatian, karena pelaku pasar dan investor yang semakin yakin ini yang telah mendorong imbal hasil US Treasury 2y turun 15 bps, menjadi 4,53%, level terendah sejak bulan Juni dan imbal hasil US Treasury 10y turun hingga 4,19%," kata Nico.
Begitupun dengan indeks saham Amerika Dow Jones yang ditutup +0,82%, S&P 500 +0,59%, dan Nasdaq Composite +0,55%. Banyak pelaku pasar dan investor mulai yakin tingkat suku bunga akan turun dan harga obligasi akan naik.
Sejauh ini Powell hanya mengingatkan untuk jangan terlena, karena situasi dan kondisi belum terkendali sepenuhnya. Meski inflasi turun dan ketenagakerjaan mengalami keseimbangan, namun inflasi inti AS masih cukup tinggi.
Hal ini membuat Powell khawatir bahwa pelaku pasar dan investor menaruh ekspektasi yang terlalu tinggi kepada penurunan tingkat suku bunga lebih awal.
Pekan depan juga akan rilis data Change in Nonfarm Payrolls yang diproyeksi naik, begitupun dengan Change in Manufacture Payrolls. Sedangkan ada data Unemployment Rate yang diprediksi akan sama di level 3,9%.
"Masih ada satu pekan lagi sebelum pertemuan The Fed pada tanggal 12-13 Desember," kata Nico. (Z-6)
Terkini Lainnya
Pengangguran AS Meningkat, The Fed Beri Ruang untuk Penurunan Suku Bunga
Federal Reserve Pertahankan Tingkat Suku Bunga Tinggi, Tetapkan Rencana Pemotongan Tiga Kali di 2024
Penurunan Suku Bunga oleh The Fed masih belum Jelas
IHSG Rabu 6 Maret Dibuka di Zona Hijau
Pasar Saham Global Melemah dengan Berkurangnya Optimisme terhadap Pemotongan Suku Bunga Awal
Masih Butuh Data, The Fed Pudarkan Harapan Penurunan Suku Bunga di Maret
IHSG Ditutup Naik Ikuti Bursa Asia Menguat
IHSG Ditutup Menguat Lewati 6.900
Rupiah Melemah Tertekan Kemungkinan The Fed Tahan Suku Bunga
Suku Bunga The Fed Dipangkas, Dolar AS Melemah, IHSG Menguat
Bitcoin Lesu Didorong Perubahan Outlook Suku Bunga AS
Sri Mulyani Laporkan Kondisi Ekonomi ke Presiden Jokowi
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap