visitaaponce.com

OJK Minta Lembaga Jasa Keuangan Monitor Potensi Risiko

OJK Minta Lembaga Jasa Keuangan Monitor Potensi Risiko
OJK minta lembaga jasa keuangan memonitor mitigasi risiko(Antara)

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong Lembaga Jasa Keuangan (LJK) untuk memonitor potensi risiko termasuk melakukan stres tes ketahanan terhadap gejolak pasar dan melakukan strategi mitigasi risiko. Ini dilakukan rangka menjaga ketahanan permodalan dan likuiditas serta menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Apalagi saat ini tensi geopolitik global, ekspektasi tingkat suku bunga higher for longer, dan volatilitas harga komoditas pangan masih bergejolak.

"Sehingga sektor jasa keuangan dapat terjaga stabil dan dapat berkontribusi optimal bagi perekonomian nasional," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, pada konferensi pers hasil RDK Bulanan November 2023, Senin (4/12).

Baca juga: OJK Cabut Izin Usaha PT ASPAN

Hasil rapat dewan komisioner (RDK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 29 November 2023, menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional didukung oleh permodalan yang kuat dan likuiditas yang memadai.

Sehingga dinilai mampu menghadapi berlanjutnya penurunan pertumbuhan ekonomi dunia dan tingkat ketidakpastian global yang tinggi.

Baca juga: 2 Apresiasi Media Massa dari OJK untuk Media Indonesia

"Indikator ekonomi terkini di tingkat global menunjukkan ketidakpastian pergerakan ekonomi di tengah membaiknya tingkat inflasi menuju level pra pandemi Covid-19, khususnya pada negara-negara maju," kata Mahendra.

Sentimen di pasar keuangan cenderung positif, di dukung oleh peningkatan ekspektasi berakhirnya siklus kenaikan suku bunga global, setelah rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat serta berlanjutnya penurunan tingkat inflasi.

"Optimisme juga turut dipengaruhi peluncuran insentif fiskal, moneter, dan sektor keuangan di Tiongkok untuk menahan penurunan kinerja perekonomian di sana, termasuk dalam mengatasi permasalahan di sektor properti," kata Mahendra.

Sementara itu, tensi geopolitik global melanjutkan peningkatan, seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah dan beberapa perkembangan pemilihan umum, politik di negara-negara maju yang menunjukkan kemenangan dari partai-partai politik beraliran kanan.

Namun demikian, dampaknya terhadap harga minyak dan energi terlihat masih terbatas. Ini mengingat masih berlanjutnya tren pelemahan permintaan.

Tekanan kenaikan harga komoditas pangan diharapkan mereda, seiring kelemahan El Nino yang terjadi saat ini.

Perkembangan tersebut mendorong penguatan pasar keuangan global dan juga penurunan volatilitas, baik di pasar saham, surat utang, maupun nilai tukar.

"Investor non residen atau investor asing juga mulai masuk ke pasar keuangan negara-negara emerging termasuk ke Indonesia, setela dalam 3 bulan sebelumnya melakukan sell off yang cukup signifikan," kata Mahendra.

Di domestik, pertumbuhan PDB kuartal III-2023 tercatat 4,94% (yoy), turun dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu pada kuartal II-2023 yang sebesar 5,7%.

Perubahan ini masih ditopang oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi bangunan. Tingkat inflasi juga terjaga rendah di level 2,5% (yoy). Sementara itu ekspor masih terkontraksi atau minus 4,26% (yoy).

"Secara umum, indikator utama perekonomian nasional dia nilai masih cukup positif, di antaranya ditunjukkan oleh neraca perdagangan yang masih surplus, konsumsi semen domestik yang meningkat, dan PMI manufaktur yang ekspansif," kata Mahendra. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat