Stabilitas Harga Diperlukan untuk Jaga Daya Beli Masyarakat
![Stabilitas Harga Diperlukan untuk Jaga Daya Beli Masyarakat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/e6ce3cc737f31bd549c08d7f2d45051e.jpg)
PEMERINTAH didorong untuk bisa menjaga stabilitas harga, utamanya terkait pangan dan kebutuhan dasar lainnya. Hal itu dimaksudkan agar daya beli masyarakat tak terus tergerus.
"Ini sangat erat kaitannya dengan daya beli masyarakat, dan salah satu yang memengaruhi daya beli masyarakat adalah tingkat harga," ujar Ekonom Makroekonomi dan Keuangan Lembaga Penyelidik Ekonomi dan Masyarakat FEB UI Teuku Riefky saat dihubungi, Senin (11/12).
Saat ini, kata dia, terjadi banyak kenaikan harga pada komoditas bahan pangan. Salah satu yang paling kentara dalam beberapa bulan terakhir ialah harga beras. Bahan pangan pokok itu memberi kontribusi signifikan pada tingkat inflasi.
Baca juga : Jelang Ramadan, Pemprov DKI Diminta Waspadai Lonjakan Harga Pangan
Melonjaknya harga beras dalam beberapa bulan terakhir menambah beban pengeluaran masyarakat, terutama mereka yang tak tersentuh bantuan sosial pemerintah. Alhasil survei Bank Indonesia (BI) mengenai keyakinan konsumen menunjukkan penurunan.
Indeks keyakinan konsumen (IKK) pada November 2023 tercatat turun menjadi 123,6 dari bulan sebelumnya di angka 124,3. Jika ditelisik lebih dalam, penurunan IKK tersebut salah satunya disebabkan oleh penurunan keyakinan pada responden di kelas menengah atau kelompok pengeluaran Rp3,1-4 juta, yang grafiknya turun menjadi 123,9 dari bulan Oktober yang masih di angka 126,6.
"Memang ini ada tekanan inflasi untuk kelompok menengah ke bawah. Jadi salah satu yang pemerintah bisa kontrol atau perlu lakukan adalah mengendalikan harga dari pangan dan beras. Ini yang kemudian tampaknya ke depan akan cukup berpengaruh atau bisa kembali mendorong kenaikan indeks keyakinan konsumen," kata Riefky.
Baca juga : Masifnya Bagi-Bagi Bansos Picu Kenaikan Harga Telur dan Beras
Namun, dia meyakini IKK masih akan tetap berada di zona optimistis hingga beberapa waktu ke depan. Salah satu pendorongnya ialah adanya momen libur Natal dan Tahun Baru 2024 yang umumnya merupakan variabel musiman peningkatan konsumsi masyarakat.
"Kondisi kita masih cukup baik dan tampaknya mendekati akhir tahun akan meningkat lagi seiring periode musiman Nataru," pungkas Riefky. (Z-5)
Baca juga : Mentan Waspadai Dampak El Nino
Terkini Lainnya
Rupiah Terpuruk, Impor Minyak RI Semakin Tertekan
Di Tengah Depresiasi Rupiah, SMRA Berharap Keberlanjutan Insentif PPN DTP
Ketergantungan Konsumsi Dalam Negeri Sebabkan Impor Indonesia Naik
Berpotensi Menurunkan PDB Rp1,21 Triliun, Celios Usulkan Revisi Aturan Tapera
Aprindo: Iuran Tapera bisa Menurunkan Daya Beli Masyarakat
Kewajiban Iuran Tapera akan Tekan Daya Beli Masyarakat, Ini Alasannya
Penurunan Produksi Sebabkan Kenaikan Harga Pangan
Harga Cabai di Berbagai Daerah Meroket Jelang Idul Adha
Anggota DPR Komisi IV Minta Pemerintah Tunda Kenaikan HET Minyakita
Makin Banyak Pedagang Menjual Minyakita di Atas HET yang Ditetapkan
Per Hari ini, Hampir Seluruh Komoditas Pangan Alami Kenaikan Harga
Masyarakat Butuh Skema KPR Tepat Agar Miliki Hunian Cepat
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap