visitaaponce.com

Teknologi 3D Construction Printing Percepat Pembangunan Rumah dan Lebih Efisien

Teknologi 3D Construction Printing Percepat Pembangunan Rumah dan Lebih Efisien
Pekerja melakukan pengawasan pada proses pencetakan struktur bangunan rumah tapak yang dibangun di Turi, Sleman, Yogyakarta.(Ist)

PEMERATAAN perumahan menjadi tantangan yang signifikan di Indonesia. Bahkan permasalahan tersebut telah menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir.

Pertumbuhan urbanisasi yang cepat dan timpangnya jumlah perumahan untuk mengakomodasi kebutuhan populasi menyebabkan munculnya backlog hunian yang signifikan.

Saat ini, diperkirakan ada sekitar 12,7 juta backlog hunian yang menjadi tantangan besar bagi pemerintah dan pihak terkait untuk menanggulanginya.

Baca juga: Sambut Optimisme di Sektor Properti, Purinusa Kembangan Dipasarkan Awal 2024

Menanggapi permasalahan tersebut, CEO Autoconz, Raja Rizqi Apriandy saat ditemui di Gedung PIDI 4.0, Jakarta, menyatakan, “Pemerataan perumahan menjadi salah satu landasan bagi perkembangan sosial dan ekonomi bagi suatu negara."

"Dengan memahami urgensi masalah ini, startup Autoconz berkomitmen untuk memberikan kontribusi melalui inovasi teknologi di bidang konstruksi,” jelas Raja dalam keterangan, Sabtu (30/12/2023).

Kehadiran teknologi baru yaitu 3D Construction Printing (3DCP) di Indonesia menjadi harapan baru untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.

Dikembangkan oleh Autoconz, 3DCP menjadi inovasi terbaru di bidang konstruksi yang mampu melakukan pembangunan rumah secara otomatis dengan memanfaatkan teknologi pencetakan 3D canggih.

Baca juga: Kinerja Perumnas Capai Tren Positif

Dibandingkan dengan metode konvensional, teknologi canggih 3DCP menawarkan pencetakan struktur bangunan yang lebih cepat, efisien serta biaya yang lebih terjangkau.

“Inovasi 3DCP Autoconz bukan hanya tentang kemajuan teknologi konstruksi saja, ini tentang bagaimana menciptakan solusi yang dapat membantu mewujudkan impian memiliki rumah bagi masyarakat yang membutuhkan," jelasnya.

"Kami percaya bahwa teknologi yang kami kembangkan ini mampu menjadi jawaban untuk turut mengatasi backlog hunian serta mendukung pemerataan perumahan di seluruh Indonesia,” terang Raja.

Raja juga menjelaskan bahwa teknologi 3DCP memiliki beberapa keunggulan yang dibutuhkan dalam mengatasi pemerataan perumahan, yang pertama kecepatan proses produksi.

Dengan kemampuan mencetak struktur bangunan dalam waktu yang singkat, 3DCP Autoconz dapat mempercepat proses konstruksi sehingga memungkinkan lebih banyak rumah yang dapat dibangun dalam periode waktu yang lebih singkat.

Baca juga: Kebutuhan Hunian Terus Meningkat, Tostem Bawa Inovasi Pintu Terbaru

Kedua, kecepatan proses pembangunan akan berdampak pada biaya produksi. Semakin cepat pembangunan dilakukan maka biaya produksi akan semakin rendah sehingga harga rumah menjadi lebih terjangkau dan dapat diakses oleh masyarakat.

Ketiga, teknologi 3DCP dapat diaplikasikan untuk membangun rumah dengan berbagai desain sehingga memungkinkan pembangunan disesuaikan dengan kebutuhan lokal dan budaya.

Dalam upayanya mengatasi permasalahan backlog hunian dan mendorong pemerataan perumahaan di Indonesia, Raja menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak sehingga terjalin kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta dan serta masyarakat.

Adanya kolaborasi yang terbangun antara berbagai pihak akan membuka jalan menuju masa depan di mana setiap masyarakat dapat menikmati akses yang setara terhadap perumahan yang layak.

“Kami percaya bahwa solusi untuk pemerataan perumahan tidak dapat dicapai sendirian. Ini merupakan upaya bersama agar dapat memberikan rumah bagi setiap keluarga di Indonesia yang membutuhkan," ujar Raja.

Baca juga: BP Tapera Bekerjasama dengan Japan Housing Finance Adopsi Skema Pembiayaan Perumahan

"3DCP yang dikembangkan oleh Autoconz hanyalah sebagai alat untuk mencapai tujuan tersebut dan kami berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan semua pihak terkait agar menjadikannya kenyataan,” ungkap Raja.

Selain mendukung pemerataan perumahan, kehadiran teknologi 3DCP ke depan juga akan turut membawa dampak positif bagi lingkungan. Proses konstruksi yang lebih efisien mampu mengurangi jumlah limbah konstruksi yang dihasilkan.

Sebagai teknologi yang ramah lingkungan tersebut tentunya kehadiran 3DCP akan selaras dengan semangat pembangunan berkelanjutan serta mampu mendorong masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Indonesia. (RO/S-4)

 

 

 

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat