visitaaponce.com

Harga Minyak Naik 3 Imbas Ledakan di Iran dan Protes di Libia

Harga Minyak Naik 3% Imbas Ledakan di Iran dan Protes di Libia
Harga minyak dunia Brent naik +3,4% ke level US$78,4/barel pada Rabu (3/1), menyusul kabar terjadinya dua ledakan di Iran dan demo di Libia(AFP)

HARGA minyak dunia Brent naik +3,4% ke level US$78,4/barel pada Rabu (3/1), menyusul kabar terjadinya dua ledakan di dekat pemakaman salah satu komandan militer Iran.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan yang menewaskan setidaknya 95 orang. Di sisi lain, Presiden Iran, Ebrahim Raisi, menyalahkan Israel atas ledakan tersebut. Penguatan harga minyak juga didorong oleh penutupan ladang minyak terbesar Libia, Sharara Oil Field, yang memproduksi 300 ribu barel per hari.

Ladang minyak tersebut ditutup oleh warga setempat yang melakukan protes atas tingginya harga bahan bakar di Libia dan kurangnya peluang ekonomi.

Baca juga: Harga Minyak Dibebani Oleh Lemahnya Data Ekonomi AS

Investment Analyst Stockbit Sekuritas Hendriko Gani mengatakan eskalasi tensi geopolitik Israel dan Iran, serta ditutupnya ladang minyak terbesar Libia, memicu kekhawatiran disrupsi supply minyak mentah dunia.

"Per November 2023, Iran merupakan produsen minyak mentah terbesar ke-8 di dunia dengan produksi sebesar 3,12 juta barel per hari, setara 3% produksi global," kata Hendriko, Kamis (4/1/2024).

Baca juga: Harga Minyak Menguat Imbas Amerika Perbarui Cadangan Minyaknya

Sementara itu, Libia merupakan penghasil minyak mentah terbesar ke-19 dengan produksi sebesar 1,2 juta barel per hari. Berkurangnya produksi minyak mentah sebesar 300 ribu barel per hari dari Libia berpotensi mengurangi supply minyak mentah global sebesar 0,3%.

"Dalam jangka pendek, peningkatan harga minyak mentah berpotensi menjadi katalis positif bagi saham emiten-emiten terkait minyak dan gas seperti Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), Energi Mega Persada Tbk (ENRG), Elnusa Tbk (ELSA), Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS)," kata Hendriko.

Sementara itu indeks Wall Street tersungkur pada Rabu (3/1/2024). Saham-saham teknologi berguguran membuat Nasdaq Composite jatuh dalam dua hari beruntun di awal 2024 dan mencatatkan kinerja harian terburuk dalam hampir tiga bulan terakhir.

Nasdaq Composite terpangkas 1,18% menjadi ditutup pada 14.592,21, menandai penurunan hari keempat berturut-turut. Sedangkan S&P 500 tergelincir 0,80% menjadi berakhir pada 4.704,81. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average jatuh 284,85 poin (0,76%) menjadi 37.430,19.

"Harga emas turun lebih dari 1% karena penguatan dolar AS dan aksi ambil untung oleh para trader jangka pendek meski memasuki tahun baru dengan harga yang tinggi. Harga emas spot turun 1,3% pada US$2.032,82 per ons, emas berjangka AS tiga bulan turu lebih besar yaitu 1,6%, diperdagangkan pada US$2.039,7 per ons," kata Penasihat Keuangan D'Origin Louisa Rahardjo.

Harga batu bara rebound pada Rabu (3/1/2024). Ditopang ramainya sentimen positif, mulai dari Tiongkok, Vietnam dan menguatnya harga energi lainnya, yaitu minyak dan gas alam.

Harga batu bara Newcastle untuk kontrak berjangka Januari 2024 naik US$0,75 menjadi di US$128,5 per ton. Sedangkan kontrak berjangka Februari 2024 bertambah $0,85 menjadi US$127 per ton. Sementara itu, kontrak berjangka Maret 2024 terkerek US$0,9 menjadi US$125,75 per ton. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat