visitaaponce.com

Stok Pupuk Capai 1,9 Juta Ton, Pupuk Indonesia Siap Penuhi Kebutuhan Petani

Stok Pupuk Capai 1,9 Juta Ton, Pupuk Indonesia Siap Penuhi Kebutuhan Petani
Pekerja melakukan pengecekan stok pupuk(MI/Supardji Rasban)

PT Pupuk Indonesia (Persero) menegaskan siap memenuhi kebutuhan pupuk petani nasional baik subsidi maupun nonsubsidi untuk musim tanam I. Saat ini jumlah stok pupuk yang siap disalurkan sebesar 1.907.888 ton.

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Tri Wahyudi Saleh menuturkan ketersediaan pupuk bersubsidi dan nonsubsidi ini sudah berada di gudang lini I sampai gudang lini III atau di level kabupaten/kota sehingga sudah siap untuk disalurkan dalam rangka memenuhi kebutuhan petani nasional.

"Ketersediaan stok pupuk bersubsidi dan nonsubsidi yang mencapai 1.907.888 ton ini bisa memenuhi kebutuhan pupuk selama beberapa pekan ke depan," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (16/1).

Baca juga : Soal Kelangkaan Pupuk, Anies: Utamakan Kebutuhan Dalam Negeri

Pihaknya berharap pupuk tersebut bisa dioptimalkan petani untuk mendorong produktivitas pertanian di tahun ini, sekaligus mendukung program percepatan tanam yang diinisiasi oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Pupuk Indonesia mencatat stok pupuk per 14 Januari 2024 terdiri dari pupuk bersubsidi sebesar 1.315.286 ton. Adapun rinciannya adalah urea sebesar 831.172 ton dan NPK sebesar 484.115 ton. Sementara stok pupuk nonsubsidi tercatat sebesar 592.602 ton, yang terdiri dari urea nonsubsidi sebesar 499.129 ton dan NPK nonsubsidi sebesar 93.474 ton.

Baca juga : Kementan Pastikan Pupuk untuk Musim Tanam I Mencukupi

Tri menerangkan ketersediaan stok pupuk bersubsidi akan terus bertambah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebutkan adanya tambahan anggaran subsidi pupuk sebesar Rp14 triliun untuk memenuhi kebutuhan pupuk pada musim tanam II di 2024.

Ia menambahkan, selain menyediakan stok, Pupuk Indonesia mendukung kebijakan pemerintah tentang penebusan pupuk bersubsidi hanya menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Pihaknya bersama Kementerian Pertanian telah melakukan sosialisasi kepada distributor dan kios resmi terkait dengan sistem penebusan tersebut yang didukung dengan sistem digital i-Pubers.

Adapun mekanisme penebusan pupuk bersubsidi menggunakan aplikasi i-Pubers. Petani cukup datang dengan membawa kartu tanda penduduk (KTP). Kios nanti akan melakukan input jumlah transaksi penebusan, dan petani menandatangani bukti transaksi pada i-Pubers.

Pada saat transaksi, KTP milik petani dan pupuk yang ditebus nanti difoto oleh kios melalui iPubers yang sudah dilengkapi dengan teknologi Geotagging.

"Teknologi ini bisa memberikan informasi tambahan seperti lokasi geografis, nama tempat transaksi, dan waktu transaksi," pungkas Tri.

Penebusan pupuk menggunakan KTP melalui sistem i-Pubers telah diimplementasikan Pupuk Indonesia pada 3.002 kios yang berada di enam provinsi, yaitu Riau, Bangka Belitung (Babel), Kalimantan Selatan (Kalsel), Sumatra Utara (Sumut), Sulawesi Tengah (Sulteng), dan Sulawesi Tenggara (Sultra).

Perlu diketahui, sesuai aturan yang berlaku pupuk bersubsidi hanya diperuntukan kepada petani yang berhak atau sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian, yaitu sudah terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian, menggarap lahan maksimal dua hektar. 

Berikutnya, komoditas yang mendapat alokasi subsidi pupuk yaitu padi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, kopi, tebu rakyat dan kakao. Petani yang menggarap di luar komoditas tersebut tidak lagi berhak mendapat alokasi pupuk bersubsidi. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat