visitaaponce.com

Ekonom Solusi Transisi Energi dari Gibran Cuma Gimik

Ekonom: Solusi Transisi Energi dari Gibran Cuma Gimik
Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka(AFP)

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyebut solusi transisi energi yang disampaikan calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka pada debat kedua Pilpres 2024 tidak lebih dari sekadar gimik.

Saat itu, Gibran menyinggung soal Carbon Capture Utility Storage (CCUS). Itu dianggap gimik lantaran teknologi tersebut belum teruji dan memiliki nilai yang cukup mahal.

Ketimbang mengawang-awang, Bhima mendorong para pasangan calon presiden dan wakil presiden fokus pada pengembangan energi terbarukan yang potensinya ada di tiap desa seperti tenaga surya, air dan angin.

Bhima mengatakan isu transisi energi berkeadilan sangat penting untuk dibahas dalam debat keempat Pilpres 2024, Minggu (21/1). Upaya pengalihan energi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan mesti menawarkan dan mengedepankan aspek keadilan bagi semua pihak.

Baca juga: Survei: Elektabiltas Prabowo-Gibran Mandek

"Aspek keadilan dalam transisi energi dapat dilakukan dengan menawarkan teknologi energi terbarukan yang betul-betul dapat menjadi solusi, alih-alih sekadar gimik," ujar Bhima, Jumat (19/1).

Berdasarkan studi Celios, diketahui bahwa 90% daerah di Indonesia tidak siap melakukan transisi energi. Itu karena minimnya dukungan kebijakan dan insentif dari pemerintah pusat.

Baca juga: PBNU Bantah Perintahkan Dukungan ke Prabowo-Gibran, Ini Kata Gus Yahya

Hal itu juga diikuti oleh kurangnya sumber daya manusia (SDM) terampil untuk mendukung mengoperasionalisasi pembangkit energu terbarukan. Dengan sejumlah tantangan itu, mestinya hal yang utama untuk dibahas dan disampaikan kepada publik ialah mengenai solusi yang ditawarkan.

"Bagaimana peran dana desa dalam instalasi energi ramah lingkungan skala kecil? Kemudian bagaimana dukungan perbankan dalam mempercepat pembiayaan energi terbarukan? Pertanyaan pamungkas, mampukah bauran energi terbarukan mencapai 44% pada 2030 seperti yang tercantum dalam komitmen JETP (Just Energy Transition Partnership)?" tandas Bhima. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat