Ekonom Solusi Transisi Energi dari Gibran Cuma Gimik
![Ekonom: Solusi Transisi Energi dari Gibran Cuma Gimik](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/6cda635f99cb4138ac978d2e3369bb69.jpg)
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyebut solusi transisi energi yang disampaikan calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka pada debat kedua Pilpres 2024 tidak lebih dari sekadar gimik.
Saat itu, Gibran menyinggung soal Carbon Capture Utility Storage (CCUS). Itu dianggap gimik lantaran teknologi tersebut belum teruji dan memiliki nilai yang cukup mahal.
Ketimbang mengawang-awang, Bhima mendorong para pasangan calon presiden dan wakil presiden fokus pada pengembangan energi terbarukan yang potensinya ada di tiap desa seperti tenaga surya, air dan angin.
Bhima mengatakan isu transisi energi berkeadilan sangat penting untuk dibahas dalam debat keempat Pilpres 2024, Minggu (21/1). Upaya pengalihan energi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan mesti menawarkan dan mengedepankan aspek keadilan bagi semua pihak.
Baca juga: Survei: Elektabiltas Prabowo-Gibran Mandek
"Aspek keadilan dalam transisi energi dapat dilakukan dengan menawarkan teknologi energi terbarukan yang betul-betul dapat menjadi solusi, alih-alih sekadar gimik," ujar Bhima, Jumat (19/1).
Berdasarkan studi Celios, diketahui bahwa 90% daerah di Indonesia tidak siap melakukan transisi energi. Itu karena minimnya dukungan kebijakan dan insentif dari pemerintah pusat.
Baca juga: PBNU Bantah Perintahkan Dukungan ke Prabowo-Gibran, Ini Kata Gus Yahya
Hal itu juga diikuti oleh kurangnya sumber daya manusia (SDM) terampil untuk mendukung mengoperasionalisasi pembangkit energu terbarukan. Dengan sejumlah tantangan itu, mestinya hal yang utama untuk dibahas dan disampaikan kepada publik ialah mengenai solusi yang ditawarkan.
"Bagaimana peran dana desa dalam instalasi energi ramah lingkungan skala kecil? Kemudian bagaimana dukungan perbankan dalam mempercepat pembiayaan energi terbarukan? Pertanyaan pamungkas, mampukah bauran energi terbarukan mencapai 44% pada 2030 seperti yang tercantum dalam komitmen JETP (Just Energy Transition Partnership)?" tandas Bhima. (Z-11)
Terkini Lainnya
Peneliti Muda dari Negara G20 Eksplorasi Isu Transisi Energi
Pertamina Komitmen Perkuat Jaringan Gas Rumah Tangga
Pertamina Dorong Akses Pendanaan Hijau melalui Sustainable Finance Framework
Bumi Sedang Tidak Baik, Transisi Energi Diminta Segera Dilakukan
Pemerintah Diminta Tentukan Prioritas PLTU yang Bisa Dipensiunkan
Pemerintah Sebut Ada 3 Proyek Prioritas dalam Kerja Sama AZEC
KPK Bantah Pencarian Harun Masiku Pengalihan Isu dan Gimik Politik
Wacana Presidential Club Prabowo Subianto Dianggap Gimik Politik
Pansus DPD Bisa Menambah Kekuatan DPR RI untuk Wujudkan Hak Angket
Gimik Netralitas Pemilu : Habis Tagar Paslon, Terbitlah Dua Jari Dari Mobil Kepresidenan
Penuh Gimik, Gibran Pakai Jaket Berlambang Klan Uzumaki dari Komik Naruto
Beda Gaya Kampanye 3 Capres-Cawapres
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap