visitaaponce.com

Pertamina Dorong Akses Pendanaan Hijau melalui Sustainable Finance Framework

Pertamina Dorong Akses Pendanaan Hijau melalui Sustainable Finance Framework
Ilustrasi(Antara)

Untuk pertama kalinya, PT Pertamina meluncurkan Kerangka Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance Framework) yang bertujuan untuk memastikan upaya keberlanjutan perusahaan dalam menjalankan strategi pendanaan. Hal itu memungkinkan Pertamina dan/atau anak perusahaan mengakses pendanaan proyek hijau (green project) dan proyek transisi energi.

Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini, mengatakan sejalan dengan strategi transisi energi perseroan yang semakin luas, Sustainable Finance Framework menjadi pedoman dalam melakukan pendanaan berkelanjutan ke depan. Hal itu tidak terbatas pada pinjaman perbankan dan obligasi.

“Langkah strategis untuk menyusun Sustainable Finance Framework sejalan dengan upaya memberikan komitmen yang lebih luas untuk menciptakan nilai jangka panjang dan keberlanjutan bagi para pemangku kepentingan serta memberikan dampak positif," ujar Emma dalam keterangannya, Kamis (20/6).

Baca juga : Transisi Energi Butuh Biaya Besar, Eksekusi Program JETP di ASEAN Jadi Solusi

Sustainable Finance Framework ini juga memperkuat komitmen perseroan dalam mencapai target penurunan emisi sebesar 32% dari skenario business as usual (BAU) pada 2030. Program itu mendukung upaya pemerintah mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 atau bahkan lebih cepat, sekaligus memastikan ketahanan energi nasional.

ISS-Corporate, sebagai lembaga penyedia opini independen, telah merilis Second Party Opinion (SPO) yang memvalidasi konsistensi Sustainable Finance Framework dengan strategi keberlanjutan Pertamina. Itu juga kesesuaian Sustainable Finance Framework dengan standar pendanaan keberlanjutan internasional yakni Green Bond Principles (GBP) yang diterbitkan International Capital Market Association (ICMA) dan Green Loan Principles (GLP) yang diterbitkan Loan Market Association (LMA).

Melalui Sustainable Finance Framework, Pertamina dan/atau anak perusahaan dapat menerbitkan instrumen pendanaan hijau atau transisi untuk membiayai atau refinance proyek-proyek hijau atau transisi yang memenuhi syarat dalam sembilan kategori, yakni energi terbarukan, hidrogen hijau, jaringan transmisi dan distribusi untuk gas-gas terbarukan dan rendah karbon, bangunan hijau, transportasi bersih, bahan bakar rendah karbon, pengelolaan sumber daya alam hidup yang berkelanjutan dan penggunaan lahan, penurunan emisi, dan transisi di sektor perkapalan.

Implementasi Sustainable Finance Framework ini juga mencakup proses tata kelola dan pelaporan yang kuat dalam rangka transparansi dan visibilitas bagi investor dan pemberi pinjaman, terkait dampak positif dari investasi hijau atau transisi energi Pertamina terhadap lingkungan.

“Kehadiran Sustainable Finance Framework diharapkan menjadi salah satu langkah nyata Pertamina sebagai pemimpin dalam transisi energi, yang dapat memberikan kontribusi pada perjalanan keberlanjutan Indonesia,” tambah VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat