visitaaponce.com

Trimegah Ungkap Peluang Perekonomian di Tahun Politik

Trimegah Ungkap Peluang Perekonomian di Tahun Politik
PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk dan Trimegah Asset Management (Trimegah) menyelenggarakan Trimegah Political and Economic Outlook 2024(Dok)

PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk dan PT Trimegah Asset Management (Trimegah) menyelenggarakan Trimegah Political and Economic Outlook 2024 di Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).

Acara tersebut merupakan wujud komitmen Trimegah untuk berbagi informasi terkini, pandangan dan outlook politik, perekonomian dan pasar modal kepada nasabah dan mitra kerja Trimegah, terutama di tahun politik ini. Analisis mengenai situasi politik, ekonomi dan pasar modal diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pelaku pasar modal dalam mengambil keputusan.

Acara tersebut menghadirkan calon presiden (capres) Prabowo Subianto, Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi, dan Chief Economist & Head Of Fixed Income Research PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk Fakhrul Fulvian.

Baca juga : BI Perkirakan Ekonomi Global Melambat di 2024

Dalam pemaparannya, Fakhrul menyampaikan tahun 2024 tetap memberikan peluang investasi menarik di tengah berbagai situasi menantang, baik di dalam negeri maupun geopolitik dan ekonomi global. Sebagai negara berkembang, katanya, Indonesia memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara maju.

Namun demikian, ia menilai kebijakan tingkat suku bunga, likuiditas ketat perbankan, serta perlambatan ekonomi di Tiongkok sebagai mitra utama perdagangan di Asia Tenggara akan menjadi beberapa faktor yang akan mempengaruhi ekonomi Indonesia pada 2024.

“Karena itu sangat penting untuk memahami bagaimana kepemimpinan ke depan akan berjalan, terutama kebijakan-kebijakan yang menjadi prioritas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Kepercayaan dan kepastian terhadap setiap kebijakan pemerintah akan sangat mempengaruhi keyakinan investor dan pelaku usaha dalam mengambil keputusan,” kata Fakhrul dalam keterangannya, Rabu (31/1).

Baca juga : Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok Tumbuh di Atas Konsensus

Ia juga menyatakan bahwa pasar modal Indonesia memiliki peran yang semakin strategis sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal itu sejalan dengan jumlah investor pasar modal yang mencapai 12,16 juta investor yang meliputi investor saham, obligasi, dan reksa dana.

Menurutnya, ekosistem besar pasar modal Indonesia adalah aset penting yang harus dioptimalkan untuk mendorong perekonomian nasional, terutama menjadi sumber-sumber pembiayaan investasi yang lebih efisien dan berdimensi jangka panjang.

Itu sebabnya, kebijakan-kebijakan yang pro pasar modal perlu mendapat perhatian, seperti kebijakan pemerintah mendorong lebih banyak BUMN yang IPO di pasar saham. Demikian juga perihal meningkatkan peran aktif lembaga-lembaga keuangan milik pemerintah seperti BPJS, dana pensiun dan asuransi untuk melakukan investasi di pasar modal menjadi krusial.

Baca juga : ADB Ingatkan Risiko Meningkat bagi Negara Berkembang Asia

Pasalnya, di tengah tingkat suku bunga global memasuki masa higher for longer, dukungan dari pemodal domestik akan menjadi semakin penting.

Isu lain yang selalu menjadi perhatian investor pasar modal adalah terkait dengan pajak final. Hal seperti ini perlu mendapat kepastian agar tidak muncul spekulasi begitu pemerintahan baru terbentuk.

“Keterlibatan pemerintah dan BUMN dalam menggerakan pasar modal masih sangat dibutuhkan. Peningkatan investasi di pasar modal akan sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional ke depan. Secara keseluruhan, potensi pasar modal Indonesia masih sangat menjanjikan. Trimegah melihat potensi kenaikan IHSG untuk mencapai 7.800 di akhir 2024," ungkap Fakhrul. (Z-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat