SKK Migas Indonesia Peringkat 9 di Asia Pasifik dari Segi Daya Tarik Investasi Migas
![SKK Migas: Indonesia Peringkat 9 di Asia Pasifik dari Segi Daya Tarik Investasi Migas](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/64dc7cadebd42432afd4bf73dcc27aca.jpg)
SEKRETARIS Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Shinta Damayanti mengatakan saat ini Indonesia masih menempati peringkat 9 dari 14 dari negara di Asia Pasifik berdasarkan hasil evaluasi IHS Market dari segi daya tarik investasi migas.
"Kita di rangking berdasarkan 4 item, dari legal, fiscal system, oil and gas risk overall rating dan activity&success overall rating. Ini kita dinilai berdasarkan ini dan posisi kita saat ini ada di rangking 9 di South East Asia," katanya di Jakarta pada Kamis (1/2).
Peringkat 9 itu, lanjut Shinta, adalah prestasi yang kurang baik mengingat Indonesia memiliki banyak potensi dalam sektor hulu migas.
Baca juga : Perlu Sinergi Bangun Iklim Investasi Hulu Migas yang Menarik
Adapun rincian dari 4 item yang dinilai oleh IHS Market, Indonesia menduduki peringkat 4 dari 14 negara di kategori activity & success.
"Dan harusnya sebentar lagi kita menjadi bisa peringkat dua atau peringkat pertama. Karena apa, di tahun 2023 kita kemarin menemukan dua Giant Discovery, ini penentunya dari temuan-temuan yang kita peroleh dari eksplorasi," jelasnya.
Kemudian dari kategori fiscal system, Indonesia berada di peringkat 8 dari 14 negara.
Baca juga : SKK Migas: Total Investasi PSN Hulu Migas Capai Rp702 T
"Jadi kita masih tarik ulur nih, masih ada insentif-insentif yang bisa diberikan tapi negara juga enggak mau rugi," ungkap dia.
Berikutnya, di kategori oil&gas risk, Indonesia sendiri berada di peringkat 6 dari 14 negara.
"Dan ini sebenarnya pemerintah sudah melakukan beberapa enabler dalam hal menciptakan namanya komitmen kerja pasti yang kita mencari pengambilan data di open area. Open area itu area-area yang belum ada wilayah kerja, dengan adanya data harapan kita investor tertarik dan masuk," pungkasnya.
Baca juga : SKK Migas Mendorong Percepatan Penerbitan Aturan Skema Kontrak Bagi Hasil
Sedangkan dari sisi legal dan kontraktual, peringkat Indonesia stagnan di peringkat 13 dari 14 negara.
Terkini Lainnya
Jangkau Wilayah Terpencil, Legislator Apresiasi Distribusi BBM Sampai Pelosok
Skema Cost Recovery Dorong Investasi Migas
DPR dan Pemerintah Sepakati Asumsi Sektor ESDM untuk RAPBN 2025
Nonmigas Penyumbang Terbesar Impor Indonesia pada Mei
Nilai Ekspor Mei Tumbuh Didorong Industri Pengolahan
ESDM Jatim Intensif Lakukan Sosialisasi LPG 3 Kg Pakai KTP
BKPM: Indonesia Negara Pertama Bangun Ekosistem Baterai Mobil Terintegrasi
PTPP Penuhi Kewajiban Obligasi dan Sukuk Mudharabah Tepat Waktu
Presiden Minta Peningkatan Investasi di Sektor Kesehatan Dipercepat
Pemerintah dan Industri Farmasi perlu Sepakat Turunkan Harga Obat di Pasaran
Bangun Pabrik Ketiga, Frisian Flag Investasi Rp3,8 Triliun
Family Office Harus Didukung Kepastian Hukum dan Keamanan Data
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap