visitaaponce.com

Kenaikan Utang Luar Negeri di Triwulan IV-2023 Dinilai Masih Wajar

Kenaikan Utang Luar Negeri di Triwulan IV-2023 Dinilai Masih Wajar
Ilustrasi utang luar negeri(Dok. MI)

PENELITI Departemen Ekonomi CSIS Deni Friawan mengatakan, besaran kenaikan Utang Luar Negeri (ULN) triwulan IV-2023 yang secara total tumbuh 2,7% dan ULN pemerintah yang tumbuh 5,4% masih wajar.

Dia menegaskan, tidak perlu ada yang diwaspadai dari kenaikan ULN itu, walaupun untuk keperluan sosial dan bukan produktif. Meski demikian dia menyebut belum meneliti secara rinci data tepatnya penarikan utang luar negeri Indonesia.

Dari penjabaran data Bank Indonesia dukungan dari ULN untuk Pembiayaan APBN, mencakup antara lain untuk membiayai sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (23,7% dari total ULN pemerintah), Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (18,9%), Jasa Pendidikan (16,6%), Konstruksi (14,1%), serta Jasa Keuangan dan Asuransi (9,7%).

Baca juga : Pemanfaatan Dana Automatic Adjustment Perlu Dibatasi

"Tapi sependek pengetahuan saya, biasanya untuk utang luar negeri itu biasanya memang sudah ada perencanaan aan peruntukkannya dari awal. Jadi biasanya itu sudah ada program atau proyeknya. Jadi tidak bisa untuk pembiayaan yang sifatnya kebijakan atau program ad-hoc seperti bansos atau subsidi yang akhir-akhir ini dibicarakan," kata Deni, dihubungi Kamis (15/2).

Sebab sekali lagi, ULN pastinya sudah ada perhitungan dan analisanya sewaktu program yang menimbulkan utang itu direncanakan dan dinegosiasikan dengam donor luar negeri.

"Penarikan pinjaman di awal tahun itu biasa saja, karena memang biasanya sudah diatur jadwalnya sebelumnya sesuai program/proyek tersebut dan sesuai APBN yang telah disahkan tahun lalu. Thus, biasa aja ya, nothing to be worry," kata Deni (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat