visitaaponce.com

Pemerintah kembali Impor Beras, Guru Besar IPB Petani Kecil Terdampak

Pemerintah kembali Impor Beras, Guru Besar IPB: Petani Kecil Terdampak
Petani di Kemukiman, Reubee, Kecamatan Delima, Pidie, Aceh, sedang memanen dan mengangkut hasil gabah, Selasa (20/2/2024).(MI/Amir MR)

PEMERINTAH memutuskan untuk menambah kuota impor beras sebanyak 1,6 juta ton. Padahal di Desember 2023, pemerintah telah memutuskan kuota impor beras sebanyak 2 juta ton. Dengan demikian, total kuota impor yang akan datang di tahun ini sebesar 3,6 juta ton.

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dwi Andreas Santosa mengatakan bahwa keputusan impor tersebut akan memberikan dampak kepada usaha tani, khususnya petani kecil.

"Stok awal pada 2023 sebanyak 4,06 juta ton melonjak 6,7 juta ton. Beras dalam kondisi yang amat sangat aman. Kemudian diguyurkan dengan impor yang sedemikian besar. Untuk itu, saya pastikan akan berdampak kepada usaha tani, terhadap petani kecil," kata Andreas saat dihubungi pada Senin (26/2).

Baca juga : Kementan Jaga Stok Beras 1,2 juta ton Sampai November 2023

Lebih lanjut, Andreas menuturkan keputusan impor pada 2023 yang dilakukan pemerintah sebanyak 3,5 juta ton didasarkan atas asumsi bahwa terjadi penurunan produksi yang tajam akibat El Nino. "Namun penurunan produksinya kan hanya 0,58 juta ton. Impor total yang masuk bersama swasta 3,5 juta ton. Dan itu masuk menjadi stok 2024. Nanti ini sangat berpengaruh terhadap petani, khususnya petani padi, dan pasti akan menyakitkan petani-petani padi," terangnya.

Adapun, ujar Andreas, tanda-tanda harga gabah kering panen (GKP) sudah ada dalam 10 hari terakhir. Berdasarkan pantauan Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Indonesia (AP2TI), ujar Andreas, harga gabah di Jawa Timur 10 hari yang lalu masih Rp8.200.

"Itu di Ngawi, Lamongan, dan beberapa kota lain. Namun, hari ini rata-rata turun di angka Rp7.200. Bahkan di beberapa tempat misalnya di Palembang di bawah Rp7.000 tepatnya Rp6.600 dan Jawa Barat juga sudah turun sekitar Rp7.200-7.300," tutur dia.

"Jadi dampaknya sangat besar, padahal panen raya belum dimulai, baru Maret akhir. Jadi nanti ini pasti dampaknya harga GKP akan terjun bebas. Ini sudah tentu akan berdampak kepada petani-petani kecil kita," sambungnya. (Z-2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat