Kementan Jaga Stok Beras 1,2 juta ton Sampai November 2023
![Kementan Jaga Stok Beras 1,2 juta ton Sampai November 2023](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/81159a5d40921b491c86da8cd5828c89.jpg)
KEMENTERIAN Pertanian mengoptimalkan produksi beras guna menjaga stok 1,2 juta ton di tengah tantangan kemarau berimbas kekeringan.
Di sisi lain, harga beras di sejumlah daerah melonjak melebihi harga eceran tertinggi. Pedagang menjual beras medium di Malang Rp12.500 per kg dan beras premium Rp14.000 per kg.
Padahal, HET beras sesuai Peraturan Badan Pangan Nasional No 7 Tahun 2023 di Jawa termasuk Lampung, Sumatra Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi, untuk beras medium Rp10.900 per kg dan beras premium Rp 13.900 per kg.
Baca juga : Petani Tasikmalaya Gagal Panen, Stok Gabah Kering Kosong
Dalam menanggapi kenaikan harga beras, Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi menyatakan bukan persoalan stok.
"Yang jadi masalah ini 1,2 juta ton kedepan di September, Oktober, November. Ini yang kita jaga. Kita pompa terus kita maksimalkan," tegas Wamentan Harvick Hasnul Qolbi di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, Malang, Jawa Timur, Jumat (25/8).
Baca juga : Diterpa El Nino, Bulog Pastikan tak akan Ada Tambahan Impor Beras
Menurut dia, daerah terdampak el nino sesuai prakiraan BMKG berada di bawah garis khatulistiwa ditunjukkan dengan warna merah dan cokelat.
"(Daerah) di atasnya kita maksimalkan sehingga jadi subsidi yang mengalami kekeringan ekstrem," katanya.
Sejauh ini, lanjutnya, Kementan melakukan berbagai upaya dan penanganan guna menjaga stok pangan. Upaya itu dengan memperbaiki sumur pompa dan membuat sodetan sungai untuk mengairi lahan pertanian terutama lahan tadah hujan. Termasuk mengkaji dan melakukan hujan buatan di sejumlah daerah.
"Di Jambi dan Kepulauan Bangka Beliting insyaallah, mudah-mudahan curah hujan masih ada. Kedepan pemerintah sedang mengkaji dan sudah melakukan hujan buatan di Jambi. Tetapi Jatim belum," ujarnya.
Di sisi lain, asuransi pertanian dioptimalkan karena pembayaran oleh Jasindo ke patani cukup baik. Petani pun diedukasi agar lebih giat bertani.(Z-4)
Terkini Lainnya
500 Warga Jakarta Terima Bantuan 2,5 Ton Beras dari PBB
Bapanas Tekankan Pentingnya Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah
HOKI Siapkan Capex Rp15 Miliar untuk Ekspansi Bisnis
Rencana Bulog Akuisisi Perusahaan Beras Kamboja Diapresiasi
KPK Siap Turun Tangan Dalami Persoalan Demurrage Beras Bulog
Soal Demurrage Beras Impor, Pakar Hukum: KPK Harus Periksa Bapanas dan Bulog
Pastikan Produksi Aman, Kementan Tinjau Langsung Padi hingga Tebu di Cirebon
Kotawaringin Timur Siap Jadi Penyangga Pangan IKN
Antisipasi El Nino, Padi Gogo Dikembangkan di Rejang Lebong
100 Ha Tanaman Pangan Dibabat Akibat Gagal Panen
120 Hektare Lahan Sawah Desa Kupang Alami Kekeringan
Tanaman Padi Daerah Tadah Hujan di Klaten Terancam Kekeringan
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap