Fenomena Iklim Jadi Salah Satu Sebab Masalah Ketersediaan Pangan
![Fenomena Iklim Jadi Salah Satu Sebab Masalah Ketersediaan Pangan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/a4468e48cf78194ea4aec68d39372dee.jpg)
DIREKTUR Ketersediaan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Budi Waryanto menyatakan bahwa masalah ketersediaan stok pangan yang saat ini terjadi salah satunya disebabkan oleh fenomena iklim atau climate change.
"Tapi kita sudah mengantisipasi sejak lama. Kami sebenarnya tidak hanya mengantisipasi perubahan iklim ekstrem saja yang kita amati 2 tahun terakhir terkait dengan penyediaan pangan. Karena mau tidak mau, suka tidak suka, Indonesia tidak seluruhnya bisa menghasilkan pangan dari dalam negeri," katanya pada Selasa (5/3).
Sebagai contoh, beberapa komoditas pangan yang saat ini masih mendapatkan suplai dari impor adalah daging, gula, bawang putih, dan juga kedelai.
Baca juga : Masuk Musim Hujan, Jokowi Minta Para Petani Segera Lakukan Penanaman
"Secara komprehensif, iklim iya (berpengaruh), tapi hal lain yang kita amati adalah ketidakstabilan geopolitik. Kita sudah amati Ukraina sebagai sumber impor gandum kita itu terganggu," jelas dia.
Selain itu, lanjut Budi, beberapa tahun lalu ada penyakit mulut kuku (PMK) pada sapi-sapi yang ada di Indonesia sehingga menyebabkan terganggunya ketersediaan daging.
"Dari semua ini memang yang ada dilakukan Badan Pangan Nasional jangan sampai kita terperosok kepada masalah krisis pangan. Sehingga kita mengidentifikasi bagaimana kesediaan pupuk untuk produksi dalam negeri karena kalau urea mungkin Indonesia masih cukup, tapi beberapa bahan baku pupuk untuk kalium, fosfat, kita mengimpor dari Ukraina, Rusia dan sebagainya," ungkap Budi.
Baca juga : Bulog dan Bapanas Pastikan Stok Beras di Grosir-Grosir Tersedia
Namun, dari semua permasalahan tersebut, di 2023 yang sangat dominan memberikan dampak terhadap masalah ketersediaan pangan adalah masalah iklim atau lebih tepatnya adalah fenomena El Nino.
Sebagaimana diketahui, di 2024 tepatnya Januari produksi beras Indonesia hanya sebanyak 0,86 juta ton dan di Februari hanya 1,38 juta ton. Sedangkan untuk Maret diperkirakan produksi beras sebanyak 3,84 juta ton dan di April sebanyak 4,92 juta ton.
"Selama 4 bulan ini produksinya dibanding tahun 2023 itu dibawah. Dan secara bulanan, Januari-Maret produksi beras di bawah dari produksi 2-3 tahun lalu, sehingga ini yang menyebabkan salah satunya kita sudah mengantisipasi merupakan musim paceklik yang luar biasa," terang Budi.
Baca juga : Saat Kunjungan ke Sumsel, Mentan SYL Pastikan Kondisi Beras Nasional Aman
Adapun upaya yang dilakukan oleh Bapanas yang berfungsi menjaga ketersediaan pangan agar segera dapat diakses oleh masyarakat .
"Ada Perpres 125 Tentang CBP, Bulog sebagai operator ditugaskan minimal 2,4 juta ton setiap tahun dimana outletnya diberikan kepada bantuan pangan," ujarnya.
Berikutnya, Bapanas juga memberikan beras stabilisasi pasokan harga pangan (SPHP) ke pasar tradisional maupun untuk ritel modern. Selain itu Bapanas juga bersinergi dengan pemerintah daerah (pemda) menggencarkan gerakan pangan murah. (Fal/Z-7)
Terkini Lainnya
Kepala Bapanas dan Kabulog Bulog Dilaporkan ke KPK Imbas Demurrage Beras
Pemerintah Tekan Inflasi Komponen Harga Bergejolak sejak Tengah 2022
Kepala Bapanas Pastikan Pangan yang Beredar di Pasaran dalam Kondisi Aman
Ombudsman Temukan Data Penerima Bantuan Pangan belum Termutakhirkan
Soal Demurrage Beras Impor, Pakar Hukum: KPK Harus Periksa Bapanas dan Bulog
Pemerintah Perpanjang Program Bansos Beras hingga Desember, Jadi 2 Bulan Sekali
Cuaca Buruk Selat Malaka Pengaruhi Harga Ikan di Aceh
Awas Longsor, 6 Daerah di Jawa Tengah Berpotensi Diguyur Hujan Lebat
83 Persen Jemaah Haji Meninggal pada 2024 Tidak Miliki Izin Resmi
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Prakiraan Cuaca Selasa 11 Juni 2024, BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah
Bumi Sedang Tidak Baik, Transisi Energi Diminta Segera Dilakukan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap